Sedikit melenceng dari rencananya semula, Park Minyoung tidak jadi ikut Yook Jungnam ke kantor polisi untuk mengawal laporan mereka atas diri Taehyung. Kedatangan ayahnya barusan telah menambah bimbang hati Minyoung. Bukan karena sekarang ia jatuh iba pada Taehyung----itu mustahil untuk terjadi, setidaknya bukan untuk saat ini----melainkan karena ia tak mau memiliki konflik dengan ayah kandungnya sendiri. Kondisi ibunya yang masih terbaring lemah di rumah sakit membuat perasaan Minyoung semakin bertambah runyam. Meskipun ayahnya selalu bersikap tenang dan bijaksana, sebenarnya wataknya juga cukup keras. Sekali ayahnya sudah menetapkan suatu perkara, pantang bagi lelaki yang usianya sudah hampir menginjak tujuh puluh tahun itu untuk menarik kembali ucapannya.
Minyoung merasa pusing sendiri. Bagaimana mungkin ia bisa mengirim Taehyung ke dalam penjara jika ayahnya sendiri mengancam hendak turut menjebloskan diri ke tempat yang sama?
Rasa penat membuat Minyoung menyetir mobilnya tanpa arah dan tujuan. Tahu-tahu ia malah sudah sampai di komplek pemakaman tempat jasad Hansung dikuburkan.
Sebenarnya baru kemarin ia berziarah ke sana, tapi entah mengapa rasa rindu dan kehilangan akan sosok adik angkatnya itu kembali membawa kedua kaki Minyoung melangkah masuk ke dalam area pemakaman tersebut.
Minyoung berjalan menghampiri makam Hansung. Wajahnya sangat masam saat membaca nama Taehyung terukir di atas batu nisan. Kenapa tidak sekalian saja si Taehyung ikut mati? Semoga bajingan tengik itu segera terkena kualat dan tulahnya sendiri karena telah mempermainkan kematian seseorang.
Sambil meletakkan setangkai mawar yang ia beli di depan gerbang, Minyoung melamun jauh. Ia berusaha untuk menebak-nebak bagaimana perasaan Hansung yang sebenarnya.
Berbeda dari Taehyung yang cenderung lebih mudah mengekspresikan perasaannya, sifat Hansung terlalu lembut, terlalu khawatir akan melukai hati seseorang dengan pilihan kata-kata yang salah. Bahkan sampai adik laki-lakinya itu menghembuskan nafas terakhirnya, Minyoung tetap tidak tahu apakah Hansung benar-benar menikahi Yoona karena terdorong oleh rasa cinta yang tulus, rasa iba, ataukah ada motif lainnya. Ia ingat, setelah menikah, sikap Hansung pada Yoona sedikit berubah. Tidak lagi sehangat sebelumnya, malah cenderung dingin dan tampak seolah menyimpan bara dalam sekam. Hansung juga tidak pernah sekalipun berusaha untuk membela Yoona jika ibu dan kakak perempuannya mencibir bahkan diam-diam menghina wanita yang telah ia peristeri itu. Bagaimanapun juga, sebuah pengkhianatan tidak bisa dianggap seperti angin lalu dengan begitu saja. Yoona sudah menyakiti ketulusan cinta Hansung tanpa ampun lagi. Wajarlah jika kemudian Hansung berbalik sakit hati dan memperlakukan Yoona dengan semestinya----dengan sebuah hukuman yang hanya dimengerti oleh mereka berdua.
Sung-ah, sakitkah hatimu? Apakah kamu akan gembira kalau Noona berhasil memenjarakan Taehyung? Minyoung menundukkan pandangannya pada setangkai mawar yang barusan ia taruh di atas pusara adiknya. Memandang batu nisan kuburan itu percuma saja, bukan nama Hansung yang akan ia lihat, melainkan nama Kim Taehyung----si keparat itu. Tapi dengan memandang tanah, rumput, dan bunga-bunga yang ada di atas pusara, Minyoung seolah dapat melihat Hansung sedang tertidur lelap di atas pembaringan abadinya.
Minyoung menyeka airmata yang menitik di sudut matanya. Hatinya begitu sepi dan nelangsa ditinggalkan oleh adik semata wayangnya. Adik yang telah memberinya berjuta-juta kenangan indah dan kebahagiaan. Belenggu duka nestapa tak pelak lagi memeluk jiwa Minyoung yang rapuh----sebuah perasaan yang beberapa hari lalu tidak dirasakan olehnya karena saat itu ia belum tahu kalau Hansung yang asli telah lama meninggal dunia.
Sung-ah, apa kamu justru sudah memaafkan Taehyung dan Yoona? Hatimu terlalu baik. Kamu tidak pernah menyimpan dendam. Kamu pasti lebih memilih untuk memaafkan mereka karena bagaimanapun juga, Taehyung adalah saudara kembarmu. Dan Yoona adalah seseorang yang kamu cintai... Atau pernah kamu cintai. Mustahil hatimu yang lembut itu mampu mendendam kepada mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE THAT COULD NEVER BE [VYOON FANFIC]
FanfictionLim Yoona melakukan kesalahan terbesarnya saat ia bertemu dengan Kim Taehyung dalam sebuah pendakian ke kaki Gunung Everest. Setelah menghabiskan waktu bersama di sebuah negeri yang begitu asing, Yoona dan Taehyung terlibat dalam sebuah hubungan asm...