BAB 106

64 15 11
                                    

Yoona tidak mendengar perbincangan Taehyung dengan Minyoung di dalam ruang interogasi, namun saat ia melihat mantan kakak iparnya itu keluar dari dalam sana, ia memiliki sebuah firasat yang begitu kuat kalau suaminya sedang tertimpa masalah yang tak bisa mereka elakkan begitu saja.

"Eonnie, Eonnie!" Dari atas bangku panjang yang selama berjam-jam ini ia duduki, Yoona melesat mengejar bekas kakak iparnya.

Minyoung sengaja tidak menoleh apalagi memperlambat jalannya. Selain Taehyung, satu orang lagi yang tidak ingin ia jumpai adalah Yoona.

"Minyoung Eonnie," dengan kegesitannya, Yoona berhasil mencekal ujung siku Minyoung sebelum wanita itu masuk ke dalam mobilnya, "tolong maafkan Taehyung."

Minyoung mendengus. Semakin Yoona memelas padanya, semakin benci perasaannya kepada kedua manusia itu. Ia menghentakkan lengannya dan membuka pintu mobil dengan tak acuh.

"Minyoung Eonnie! Tolong maafkanlah Taehyung. Dia memang bersalah sudah berpura-pura menjadi Hansung, tapi niatnya tidak jahat."

Pembelaan yang diberikan oleh Yoona untuk Taehyung membuat Minyoung meradang. "Niat suci apa yang Taehyung miliki sewaktu dia memutuskan untuk berpura-pura menjadi Hansung? Saat dia melihat jenazah saudaranya dikuburkan sebagai dirinya? Atau saat dia menjamahmu sebagai Hansung?" Biji mata Minyoung yang bulat membelalak bengis. "Jangankan untuk mengampuni Taehyung, memaafkan kamu saja saya tidak sudi."

Kerongkongan Yoona perih menahan desakan airmata. Ia bukan ingin menangis untuk dirinya sendiri, melainkan untuk Taehyung, karena ia begitu mencemaskan nasib suaminya itu. Taehyung memang begitu sembrono, tidak pernah berpikir panjang, dan seringkali bertindak egois. Tapi Yoona mencintainya. Betapapun tidak sempurnanya Taehyung, hanya lelaki itulah yang mengguncang seluruh hati dan jiwanya sejak pertama kali mereka berkenalan. Yoona tak ingin Taehyung sampai masuk penjara. Bukan cuma karena memikirkan diri mereka sendiri, melainkan juga karena ia memikirkan Taeyoo dan Yoomi. Apa yang harus ia katakan pada kedua anak itu kalau ayah mereka tidak akan pulang ke rumah untuk jangka waktu yang lama?

"Eonnie, tolong maafkan Taehyung demi anak-anak kami. Taeyoo dan Yoomi masih terlalu kecil untuk hidup tanpa ayah mereka."

Dada Minyoung berdebar aneh saat nama kedua 'ponakannya' tadi disebutkan oleh Yoona. Sejak awal, ia memang tidak pernah memberi hati pada Taeyoo karena ia dan seluruh isi dunia tahu kalau Taeyoo bukanlah anak Hansung, melainkan anak Taehyung. Dengan sendirinya, Minyoung telah mendirikan sebuah benteng yang teramat tinggi antara dirinya dan Taeyoo. Tapi Yoomi? Selama ini ia mengira bocah perempuan itu adalah keponakannya----anak kandung Hansung. Ia terlanjur membuka hati dan membiarkan rasa sayang mengalir untuk Yoomi meskipun sesungguhnya ia tak pernah lagi menyukai ibu si anak. Semua perasaannya untuk Yoomi hanya disebabkan oleh satu hal saja, yakni bahwa anak itu adalah anak kandung Hansung.

Tapi sekarang setelah ia tahu bahwa Yoomi sama saja seperti Taeyoo, yakni anak si begundal Kim Taehyung, masih haruskah ia memedulikan balita cilik itu?

"Anak-anak kalian bukan tanggung jawab saya." Jawab Minyoung. "Kamu dan Taehyunglah yang salah. Sekarang terima saja hukuman kalian."

"Saya dan Taehyung bersedia dihukum apapun, asalkan jangan pisahkan Taehyung dari anak-anak kami." Wajah cantik Yoona menampakkan seribu satu kegundahan. Bibir merahnya bergetar tanpa henti. Pipinya pucat seperti yang tidak dialiri oleh pembuluh darah. Dan kedua sorot matanya tampak begitu rapuh serta lirih.

Melihat betapa nelangsanya air muka bekas adik iparnya itu, Minyoung hampir saja jatuh iba. Tapi ia menekan perasaan kasihan dari dalam hatinya dan mengusirnya jauh-jauh, "hukuman apa yang pantas untuk kalian terima kalau bukan hukuman penjara?" Dengus Minyoung. "Bahkan itupun tidak akan bisa mengembalikan Hansung----"

LOVE THAT COULD NEVER BE [VYOON FANFIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang