BAB 76

106 19 21
                                    

"Taehyung!" Yoona menghentakkan tangan 'suaminya'.

"Aku bukan Taehyung. Aku Hansung."

"Jangan bohong!" Belalak Yoona. "Kamu pikir aku tidak bisa membedakan kalian berdua?"

Lelaki di hadapannya mengerjap-ngerjap gelisah.

Dengan gemas, Yoona menunjuk dan menyentuh selangkangan Taehyung yang sedang tidak mengenakan penutup apapun. "Cuma kamu yang punya tahi lalat di selangkangan seperti ini. Hansung enggak punya."

Taehyung spontan menoleh tubuh bagian bawahnya. Jakunnya naik-turun tanpa mampu mengeluarkan sepatah katapun sebagai bantahan.

Sebenarnya Yoona sendiri tidak tahu apakah Hansung punya tahi lalat di selangkangannya atau tidak, ia belum pernah sekalipun melihat mendiang suaminya tanpa sehelai pakaian. Tapi ia yakin, Taehyung juga tidak tahu. Selain itu, Taehyung juga tidak tahu kalau Hansung sebenarnya tidak pernah menyentuhnya. Yoona yakin sekali, Taehyung pasti menyangka kalau ia menuduh secara jujur.

"Kamu mau berdalih apa lagi?" Yoona menunggu pengakuan meluncur dari bibir Taehyung.

Lelaki itu akhirnya menghela nafas. Ia sudah kalah. "Kamu benar, Yoong. Aku memang bukan Hansung. Aku Taehyung."

Yoona spontan memukul dada Taehyung keras-keras. "Aku tahu! Aku sudah tahu sejak awal kalau kamu adalah Taehyung. Kamu adalah Kim Taehyung. Kim Taehyung-ku." Yoona terisak. Bukan kesedihan dan kekecewaan yang membuat air matanya meleleh, melainkan rasa bahagia dan lega karena akhirnya Taehyung mau juga berkata jujur dan mengakui jati dirinya yang sebenar-benarnya. "Kamu enggak bisa menipuku, Tae."

"Kapan kamu menyadarinya, Yoong?"

Yoona menggosok mata dan hidungnya yang merah. "Sejak aku melihatmu di rumah sakit setelah kecelakaan itu."

Taehyung tercengang. "Sejak awal kamu sudah tahu kalau aku adalah Taehyung?"

Yoona mengangguk.

"Tapi bagaimana kamu bisa tahu? Ayah dan ibu Hansung saja tidak tahu. Minyoung juga tidak. Bahkan mama dan papaku juga awalnya tidak tahu. Tapi kamu... bagaimana mungkin kamu tahu kalau ini adalah aku?"

Yoona menelan sisa-sisa airmatanya. "Karena tatapan mata kalian berbeda."

Taehyung mencoba untuk memahami maksud Yoona.

"Aku sangat mengenalmu, Tae." Yoona mengambil selimut dan menutupi tubuhnya yang telanjang. "Kamu mungkin bisa menipu semua orang, tapi kamu tidak akan bisa menipuku. Aku tahu seperti apa seorang Kim Taehyung. Bagaimana caramu menatapku."

"Memangnya bagaimana caraku menatapmu?"

"Tatapan kamu selalu penuh cinta dan... kenakalan."

"Eh?"

"Aku mungkin enggak bisa menerangkannya dengan jelas, tapi aku bisa merasakannya. Kamu dan Hansung benar-benar berbeda."

"Lalu bagaimana cara Hansung menatapmu? Apa bukan penuh cinta juga?"

Yoona menggeleng. Ia selalu merasa sedih setiap kali terkenang akan Hansung. Airmatanya otomatis meleleh. "Tatapan Hansung selalu sopan dan penuh rasa hormat...." Tapi itu dulu. Bisik hati Yoona. Sebelum dia mengetahui tentang hubungan kita dan juga tentang kehadiran Taeyoo.

Taehyung meraih tubuh Yoona. "Maafkan aku, Yoong." Bisiknya. "Bukan maksudku untuk menipu kalian semua."

"Lalu apa maksudmu, Tae?" Yoona mendengak. "Kenapa kamu berbohong dan mengaku sebagai Hansung? Bukankah perbuatanmu itu sangat jahat? Kenapa kamu tidak membiarkanku berduka sebagai seorang janda dan membiarkan ayah serta ibu Hansung meratapi kepergian anak bungsu mereka? Keluarga Hansung berhak untuk menangisi dan mendoakan Hansung." Yoona meyentuh pipi Taehyung yang begitu ia cintai. "Tolong jelaskan padaku kenapa kamu melakukan ini semua."

LOVE THAT COULD NEVER BE [VYOON FANFIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang