BAB 79

124 18 28
                                    


"Apa kamu bilang?"

"Saya bukan Hansung... Saya Taehyung." Jika ada lubang untuk menghilang, mungkin Taehyung akan langsung masuk ke dalamnya. Raut muka ayah Hansung terlalu sulit untuk ia terka maknanya. Tapi yang pasti, pria paruh baya itu sama sekali tidak terlihat senang mendengar pengakuannya barusan.

Tuan Park terduduk diam di atas sofa. Lama ia termenung sambil memegangi gagang kacamata bacanya. Dua kali ia menarik nafas panjang sebelum menoleh Taehyung. "Appa sudah tahu."

"Hah?" Taehyung membelalak kaget. "A-appa sudah tahu?" Kerongkongannya mendadak terasa perih. "Tahu bagaimana?"

"Apppa tahu kamu bukan Hansung. Sejak kapan? Sejak pertama kali Appa melihat jenazah Hansung di rumah sakit." Ayah Hansung melamun membayangkan kembali hari nahas yang telah merenggut nyawa putera bungsunya beberapa bulan lalu. "Entah kenapa hari itu Hansung tidak memakai cincin nikahnya dan malah menaruhnya di dalam tas yang dia bawa di mobil." Park Byungwook menoleh Taehyung. "Tapi Appa bisa melihat guratan garis bekas cincin nikah di jari manis Hansung. Di situlah Appa curiga kalau yang meninggal adalah Hansung. Appa balikkan tubuh Hansung." Ia berhenti sejenak untuk bertanya, "apa kamu tahu kalau Hansung punya tanda lahir di punggung? Sebuah tahi lalat kecil. Tidak, ya? Kamu tidak tahu? Waktu di rumah sakit, Appa memastikan bahwa tahi lalat yang sama ada di jenazah Hansung."

"Tapi bisa saja saya juga punya tahi lalat yang sama...." Taehyung menelan ludah.

Ayah Hansung menggeleng, "kalau kamu ingat, sewaktu di rumah sakit, Appa ikut menggantikan bajumu. Di punggungmu tidak ada tahi lalat apapun."

"Karena tahi lalat saya ada di selangkangan." Gumam Taehyung pada dirinya sendiri. Tahi lalat! Tempo hari, Yoona berhasil mencopot kedoknya karena sebuah tahi lalat di selangkangan. Kini, ayah Hansung dapat mengetahui bahwa yang meninggal adalah anak lelakinya dan bukan saudara kembar sang anak----juga karena sebuah tahi lalat di punggung. Pasti saat Tuhan menciptakan mereka berdua, Dia sengaja menghadiahkan dua buah tahi lalat di dua bagian tubuh yang berbeda agar ada orang-orang bisa membedakan fisik Taehyung dan Hansung.

Taehyung terhenyak. Kalau tahi lalat Hansung berada di punggung, seharusnya Yoona tahu. Yoona juga sudah sering melihat punggungnya yang terbuka selama ia bersandiwara sebagai Hansung, tapi kenapa kekasihnya itu sama sekali tidak pernah menyebut-nyebut soal tahi lalat milik Hansung dan malah menunggu sampai ia membuka celana dan tak sengaja mengekspos tahi lalatnya sendiri? Jangan-jangan... Yoona dan Hansung tidak pernah tidur bersama?

Taehyung segera menyingkirkan pikiran itu dari benaknya. Ini bukan saatnya untuk bertanya-tanya apakah Hansung pernah menyentuh Yoona atau belum. Itu semua tidak terlalu penting baginya. Yang terpenting sekarang adalah sikap ayah Hansung.

"Tapi, kenapa Appa diam saja selama ini kalau Appa tahu saya bukan Hansung?" Taehyung sama sekali tidak pernah menyangka kalau ayah Hansung lebih pintar bersandiwara dibandingkan dirinya. Yoona juga. Kedua manusia itu ternyata sudah lama menyadari kalau ia bukanlah Hansung yang asli, tapi keduanya mampu berpura-pura tidak tahu. Taehyung merasa sedikit dipecundangi oleh dua orang itu. Sungguh ironis memang, ia berniat untuk mengelabui semua orang tapi malah dirinya sendiri yang kena tipu.

"Karena ibumu----" Park Byungwook berdehem. "----Karena ibu Hansung." Sahutnya menyimpan kesedihannya sendiri. "Ibu Hansung sangat sayang pada Hansung. Sejak mendengar bahwa kalian berdua mengalami kecelakaan dan salah seorang dari kalian dinyatakan meninggal dunia, ibu Hansung terus-menerus histeris dan berteriak kalau yang meninggal bukanlah Hansung----" Tuan Park memandang Taehyung setelah teringat akan sesuatu. "Kamu sendiri kenapa mesti berdusta pada kami semua?"

Taehyung menelan ludah susah payah. "Salah satu alasannya adalah karena saya tidak tega pada eomma dan juga Appa."

Ayah Hansung menghela nafas kemudian mengangguk-anggukkan kepala. "Alasan kita berdua ternyata sama. Appa sayang sekali pada ibu Hansung. Appa tidak mau dia terluka dan depresi karena kematian Hansung----"

LOVE THAT COULD NEVER BE [VYOON FANFIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang