prolog season 1

2.9K 193 38
                                    

"Mama, papa"aku memeluk ayah ibuku yang ada di depan pintu depan.

"Oh, ren rindu papa, mama ya"ayahku menggendong.

"Hihihi, lucu ren ya masih enggak malu sudah umur 11 tahun,masih minta di gendong papa"manaku tersenyum manis.

Aku melepas diriku dari pelukan papa, "tidak sekarang ren sudah dewasa"aku mensilangkan lenganku.

Papa dan mama tersenyum kerahaku dan mengelus kepalaku, "ya benar ren kan sudah dewasa"ayahku tersenyum keren.

"Hemm"aku mengangguk.
"Oh ya ren, apakah emilia dengan elika sudah tidur"ibuku melihat ruangan yang kosong.

"Sudah komandan"aku hormat kearah ibuku.

"Bagus sekarang waktunya tidur prajurit"ibuku menghormat balik dan mendorongku menuju kamar.

"Baik sekarang waktunya tidur"ayahku mendorongku seperti kereta api.

Aku, papa, dan mama menuju kamarku dan membaringkanku du tempat tidur, ibuku mematikan lampu dan ayahku merapikan selimutku.

"Selamat tidur ren"kata ayah dan ibuku.

Aku terlelap dan kembali ke dunia mimpi,aku merasa sangat bahagia memilki kedua orang tua, dan dua adik perempuan yang aku sayangin.

Keesokan harinya di pagi hari aku makan di meja makan bersama papa,mama, dan kedua adikku.

Aku duduk di samping emilia yang sedang merapikan sorbet, "mau kakak bantuin"aku tersenyum.

"Kakak, pagi ngejutin aja"emilia dengab wajah polos.

"Sini"aku melipat sirbet dengan rapi dan menaruh di setiap meja tempat ayah dan ibuku, ayahku hanya membaca, koran pagi ibuku yang sedang memasak, namun aku melihat senyuman mereka berdua.

"Baik makanan siap"ibuku menaruh nasih goreng di depan aku dan emilia, sedangkan aya ibu hanya meminum teh, kopi saja.

aku melihat elika yang sedang memainkan makanannya, "sini kakak suapin"aku mengambil sendok dan menyuapi bubur.

"Am..am..am..am"aku memainkan mulutku agar elika mengerti untuk mengunyah, elika tersenyum dan melempar makananya kearahku tepat wajahku namun"sunggg! "Aku membuka mulutku dan memakannya.

"Happp begiwni makannya"aku mengunyah bubur di mulutku.

"Hihihihi"elkia tertawa lucu.

"Mainin kakak ya"aku mengelitik perut elika.

"Hihihihihi"elkia tertawa terus menerus.

Membuat ayah ibuku tertawa,namuntawanya terhenti dan mendadak murung.

Aku membersihkan makanan di mulut elika dan mendekati ayah ibuku,"ayah,ibu ada apa"aku bingung dan memegang tangan ayahku.

"ren maaf, ayah lupa mengatakannya soal pekerjaan ayah dan ibu keluar negeri, kamu hanya akan bekerja selama 3 hari itu membuat ayah dan ibu pusing"ayahku mengelus kepalanya.

Aku tersenyum dan menghormat ke arah ayah dan ibuku, "tenang saja komanan saya oerajurit ren akan menjaga adik-adik tersayang"aku tersenyum senang.

"Hahahah"ayah dan ibuku tertawa karena kelakuanku barusan.

"Baik prajurit ren, saya serahkan misi ini padamu"ayahku hormat dan mengelus kepalaku.

Ibuku tersenyum dan memeluk aku dan diikuti emilia yang minta peluk ibu.

Keesokan harinya di pagi hari, waktu keberangkatan ayah,ibuku,aku dan emilia di depan pintu untuk memberi salam perpisahan,ibuku mencium dahiku dan dahi emilia sedangkan elika masuh tertidur di tempat tidur.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang