"Jadi selanjutnya apa?"kataku.
"Ikut saja"lucy menarik tanganku.
"Baik,tapi sampai kapan kau memegang tanganku"aku mengikuti lucy.
Lucy terdiam karena malu terus-menerus menyentuh tanganku, "grep"aku menyentuh tangan lucy, "tidak usah dipikirkan"aku tersenyum lebar.
Lucy menundukan kepala sambil mengangguk,dia menarik tanganku menuju,"bagaimana kalau disini"kata lucy sambil menujuk kedai cemilan tradisional.
"Tentu, nampaknya enak"kataku, "tunggu aku enggak punya uang"aku gemetaran.
"Tenang aku punya kok"lucy tersenyum sambil mengeluarkan dompet nya, "aku yang teraktir, tapi besok kamu yang teraktir aku ya"lucy menujukku.
"Baik"aku tersenyum senang.
Kami masuk kedai yang tampak sepi, aku hanya melihat nenek pendek yang mungkin sudah berusia 80 tahun.
"Nenek, pesan cilok kecapnya "kata lucy.
"Baik nak, buwkkk"gigi nenek tersebut lepas.
"Ehhh"aku dan lucy terkejut.
"Grep"lucy mengambil gigi nenek tersebut dan memasukan ke mulutnya,"terima kasih ya nak"kata lucy.
Aku tersenyum melihat lucy sama sekali tidak jijik saat mengambil gigi nenek tersebut, "baik nek kami tunggu"kata lucy.
Aku dan lucy duduk di meja sederhana, namun aku merasa tidak enak dengan nenek tadi.
Lucy hanya memainkan garpu dan bediri langsung dari meja, "aku kedapur dulu"kata lucy.
Aku mengikuti dia dari belakang ternyata, "(api!) "aku beteriak karena melihat nenek tersebut terlalu besar menghidupkan kompornya.
Lucy mengecilkan kompornya, dan langsung mendorong nenek tersebut menjauhi kompor, "biar aku tangani nenek"lucy tersenyum senang.
Nenek tersebut tersenyum, aku melihat lucy membuat adonan dari tepung, dan mulai membentuk cilok namun, "(dia nampaknya sulit membuat adonan) "aku mendekati lucy membuat dia terkejut.
"Ren, kenapa kau disini? "lucy terkejut.
Aku mengaduk adonan membuat tanganku menyentuh tangan lucy.
Aku hanya melihat pipi lucy memerah, karena aku menyentuh tangannya "begini caranya lucy"kataku tersenyum.
Aku memotong adonan menjadi persegi kecil, "oke lanjutkan lucy"lucy membuat bola adonan tersebut.
"Enak ya masa mudah"kata nenek di belakang kami.
Aku dan lucy dengan pipi memerah, "nenek duduk saja"lucy mendorong nenek tersebut ke meja kami.
Waktu berlalu kami pun selesai memasak cilok kecap.
"Waktunya makan"kata kami semua.
Kami mulai memakan cilok tersebut bersama nenek pemilik kedai, "enaknya"aku dan lucy serempak.
Aku melihat senyuman nenek tersebut, "terima kasih ya untuk hari ini"kata nenek tersebut.
"Sama-sama nenek"kata lucy.
Aku tersenyum melihat nenek tersebut, "nenek, hanya hidup sendiri di sini baru pertama kali nenek makan bersama seperti ini"kata nenek.
"Kemana keluarga nenek? "Aku bingung.
"Oh, mereka semua telah meninggal"kata nenek tersebut.
"Begitu, maaf"aku menundukan kepala.
"Tidak usah dipikirkan nak, nenek juga senang hari ini melihat pasangan seperti kalian"nenek tersebut tersenyum melihatku dan lucy.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Girl (The Symbol)
FantasyRen Yamamoto remaja biasa yang ingin putus sekolah saat sma tapi, itu semua berubah saat dia mendapatkan beasiswa sekolah the elit. Karena dia tidak tahu tentang sekolah itu, dia mendatangi sekolah tersebut dan ternyata ini adalah sekolah untuk per...