orang asing

367 34 2
                                    

  Wanita tersebut tersenyum melihatku sambil melihat erina di belakangku.

"Jangan-jangan dia pacarmu ya ren"dia melihat erina sambil tersenyum manis.

"Mana mungkin aku pacaran dengan orang ini...."erina terdiam karena melihat tatapan mataku yang dingin.

"Woi kenapa diam saja begitu bicara dengan teman lamamu ren? "Dia tersenyum manis melihatku.

"Ren! "Erina melihatku dengan tatapan agak gelisah, "sob-sob"aku mengelus kepala erina.

"Kamu ini aneh juga kenapa menatapku seperti itu? "Dia agak gelisah melihatku.

"Ren dia siapa? "Erina melihat wanita itu.

"Hanya orang asing tidak usah dipikirkan "aku berjalan melewati dia biasa saja.

   Dia terkejut melihatku dan gemetaran karena aku tidak meresponnya.

"Permisi "erina meninggalkan wanita itu.

   Wanita itu mengigit bibir bawahnya, wajah gemetaran.

  Aku masuk ke dalam ruanganku, erina ikut masuk dan melihat semuanya yang diam saja kecuali suara ran yang mengerikan mendengar.
"Gawat aku lupa itu"erina menutup kupingnya.

   Aku dengan wajah dingin membuat semua binggung termasuk ran yang berhenti bernyanyi.

"Ren kau kenapa? "Sela menyentuh tanganku.

"Eh, bukan apa-apa kok hihihi"aku mengelus kepalaku, "wahh sudah larut aku pulang duluan ya"aku melihat jam dan mengangkat tasku meninggalkan semuanya.

"Ren kenapa? "Selina binggung.

"Iya bukannya tadi dia? "Ran binggung sambil mematikan miknya.

   Yuki diam saja sambil melihat erina yang dari tadi diam saja.

"Aneh apa dia tidak enak badan"lucy menyentuh tangannya.

"Mustahil tenaga monster seperti dia bisa sakit"restia kesal.

"Aku merasakan firasat buruk"rin menundukan kepalanya.

"Apa yang terjadi pada ren, erina? "Yuki melihat erina.

"Entahlah tadi dia baik-baik saja sebelum melihat wanita yang nampaknya dia kenal"erina gemetaran.

   Ricka menyentuh tangan kanan erina membuat dia merasa tenang kembali.

"Mungkin karena wanita itu? "Yuki dengan tatapan serius.

"Ren(aku harap dia baik-baik saja) "alice menyentuh dadanya.

   Aku berjalan sendiri menuju rumahku, dengan wajah murung karena aku melihat orang yang seharusnya tidak ingin aku temui.

"(Siapa namamu.... Ayo berteman..... Kau orang yang baik ren..... Mana mungkin aku berteman dengannya hahahaha......,anak yang kehilangan kedua orang tuanya bahkan biaya hidup sehari-hari saja sulit... Dan juga ini karena kalian ingin bertaruh apakah aku bisa berteman dengan babu kan....) "aku mengingat kejadian dulu saat aku masih smp.

"Kenapa aku terlalu memikirkan nya,ah bodohnya"aku mengelus kepalaku.

"Oh guru ren! "Aku melihat reiji yang naik sepeda sambil mengantarkan ramen.

"Remi! "Aku terkejut melihatnya.

   Di taman reiji memberikanku jus jeruk, "untukmu hihihi"reiji tersenyum senang.

"Terima kasih"aku meminum jus jeruk ku.

"Guru kau kenapa hari ini, padahal seharusnya kita semangat sudah keluar dari zona merah, dari hasil berlatih kita?"reiji bingung melihatku.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang