3 saudara

356 39 4
                                    

   Aku dan mare berjalan menuju ruang istirahat, "haha,tadi keren sekali"aku tersenyum senang.

"Kau bikin iri saja ren aku ingin betarung dengan sumo juga"wajah kesal mare.

"Hahah, tidak secepat itu nak... "Wajahku ter tendang kaki erina dan yuki.

"Sampai kapan kau memaki celana dalam itu"wajah kesal yuki.

"Ini pakai bodoh"erina menutup matanya sambil menyerahkan celana dan baju.

"Terima kasih "aku tersenyum senang sambil memakai pakaianku.

"Selamat atas kerja kerasnya ren"alice memberikanku minuman.

"Terima kasih, hihihi"aku tertawa melihat alice.

"Pertarungan yang hebat, kalian berdua "lucy tersenyum kecil.

"Yang bertarung bukan aku tapi ren sial rasanya aku ingin sparing sekarang"mare menundukan kepalanya sambil melihat wajahku.

"Hahah, nanti saja kita bermain sumo mare "aku tersenyum mengejek.

"Sial"wajah kesal mare.

"Pertarungan yang keren Ren, tapi yang paling utama kau suka sumo ya"rin tersenyum senang sambil memelukku.

"Benar sekali, di antara kami bertiga dulu pertarungan sumo aku yang menjadi yokozuna "aku tersenyum mengejek.

"Yokozuna adalah pemimpin dari para sumo di Jepang"

"Bertiga "alice binggung.

"Ah bukan apa-apa kok"aku tersenyum senang.

"Mau menyembunyikan sesuatu darling"sela melompat ke arahku, "keren ren ternyata yokozuna "sela tersenyum senang.

"Ya aku yokozuna"aku tersenyum lebar.

"Aku ada hadiah untukmu "sela tersenyum senang.

"(Jangan-jangan hadiahnya ciuman) "restia terkejut.

"Jangan ciuman "ran beteriak kesal.

"Ehhhh"semua terkejut melihat ran yang beteriak kesal.

"Ya bukan ciuman ran chan, nanti kau tahu apa hadiahku"sela tersenyum dan meningalkan kami.

"Sela agak aneh hari ini ya"selina dengan hidung masih di sumpal tisu.

"Ya benar ,kami pergi dulu ren bodoh"yuki dan semua nya meningalkanku.

   Aku dan mare terdiam sebentar, "huh seandainya dia disini pasti kita makin keren ya "mare tertawa sambil mengelus kepalanya.

"Ya, aku tidak sabar melihat perkembangannya"aku mengadu tanganku.

   Laki-laki berambut hitam tersenyum kecil dan pergi ke arah panggung.

   Tak terasa waktunya pertarungan hampir dimulai, "hup-hup"aku melompat-lompat.

"Baik aku yang jadi wasitnya"sela mengangkat tangannya.

"Sela! "Aku terkejut karena sela mendadak di belakangku.

"Anggota dewan no.1 the princess blonde lagi-lagi di menjadi wasit white boy"komentator beteriak senang.

  Di ruang anggota dewan, "sela"semua beteriak kecuali yuki dan ricka.

"Kenapa di ada disitu? "Ricka binggung.

"Itu kan karena ricka san mengijinkannya jadi wasit di babak akhir "yuki dengan tatapan datar melihat ricka.

"Begitu ya"ricka melihat semuanya, semua mengangguk iya.

"tapi ada sesuatu hal yang membuatku binggung, siapa teman ren yang di maksud tadi"erina binggung.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang