turnament (1)

458 61 6
                                    

"Whoom, pagi gini enaknya minum apa"aku tersenyum sendiri, "(hihihihi,tadi malam beruntung benar dapat, 15000 munny dari bos) "kataku dalam hati.

   Tak beberapa lama aku sampai di sekolah the elit, namun aku melotot melihat banyak seklai orang disini dari wartawan sampai orang berpakaian seni beladiri berbeda-beda.

   Aku masuk ke dalam sekolah dan melihat semua murud sekolah, berpakaian seni bela dari berbeda-beda.

   Aku melotot melihat mereka semua,"(apa yang terjadi disini?)"aku belari menuju tempat kepala sekolah dengan menurunkan hawa keberadanku.

  Aku sampai di depan kantor kepala sekolah, "ceklek"aku membuka pintu kepala sekolah, "semunya disini"aku menatap 8 anggota dewan di ruang kepala sekolah.

"Ren pagi"sela melambaikan tangan ke arahku.

"Pagi"kata semua anggota dewan dengan wajah malas.

   Aku terdiam melihat wajah lesu anggota dewan, kecuali sela yang senang"(ada apa dengan mereka?) "aku bingung.

"Oh ya, dan juga kenapa kalian berpakaian seperti itu! "Aku menujuk anggota dewan dengan pakaian aneh.

   Semua anggota dewan bingung, "pletak"erina menjitak kepalaku, "ini pakaian seni beladiri kami, bodoh"erina dengan urat du dahinya.

"Huh, kenapa kalian pakai baju begitu"aku dengan wajah datar.

   Semua bingung melihatku, "kau tidak tahu, ini hari apa ya ren"ran bingung melihatku.

"Bukanya ini hari senin"kataku.

"Grep"erina mencengkeram wajahku, "kau tidak lihat hpmu ya, padahal sudah aku kirim e-mail"erina kesal.

"Hp, aku enggak lihat"kataku.

"Bukkk"bantingan kepala menyentuh tanah, "dasar hari ini adalah turnamen, tahu itu penyebab kami pakai baju begini"kata erina.

"Begitu ya, tapi kalau di lihat-lihat warna pakaian kalian sama seperti rambut kalian, dan keperibadian kalian juga"aku bepikir.

"(Kau benar ren)"kata semua anggota dewan dengan senyuman palsu.

"Dan juga siapa, yang membuat baju ini seleranya jelek sekali"kataku sambil melihat pakaian anggota dewan.

"(Kau benar sekali ren) "semua anggota dewan dengan banjir air mata.

"Oh-oh gitu maksudmu seleraku jelek ya"kepala sekolah tepat di depanku, "grep"kepala sekolah menarik kerah bajuku.

"Jadi loe yang buat, tch"mulutku berdecak, "parah"kataku dengan tatapan hina.

"Bukkkk"aku beradu tinju dengan kepala sekolah, "gitu ya nampaknya sekali-kali aku tutup mulutnya bocah"wajah mengerikan kepala sekolah sambil membunyikan jarinya.
"Aku juga dasar bibi!"aku dengan senyuman mengerikan.

"(Gila, ren beradu tinjuan dengan kepala sekolah) "restia kagum.

"Itu baru namanya suamiku"rin tersenyum senang.

"Darling hebat"sela senang.

   Aku dan kepala sekolah dengan aura iblis, membuat semua anggota dewan agak gemetar seperti melihat, langsung pertarungan monster.

"Mari, berhenti atau aku laporkan sora"wakil kepala sekolah menujukan hpnya yang siap-siap menghubungi seseorang.

   Mari tepat di kaki jesika, "kumohon jangan image ku akan berkurang di depannya"mira menangis.

"(Dari dulu image loe udah berkurang bego!) "aku kesal dalam hati.

   Mira merajuk dan menangis seperti anak kecil, "baru dapat pacar tapi langsung putus, wahhhh"mira menangis seperti anak kecil.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang