monster

281 31 6
                                    

"Huhuhuhu"wanita tertawa sambil melihat monitor.

"Ayo teruslah betarung, hadapi saja ikan teri sebelum yang besarnya muncul"wanita tersenyum lebar, "kaupun juga dewiku"wanita itu menyentuh wajah yuki yang ada di monitor.

"Nona, sudah waktunya"kata laki-laki berambut putih bermata merah.

"Begitu ya baiklah keluarkan projek B"dia tersenyum lebar.

"Baiklah nona"dia menghormat seperti butler.

"Dan juga khusus dia berikan 100 unit projekt B dan sisanya kepada anggota dewan"dia menunjuk aku yang sedang betarung dengan pedang kayuku.

   Aku melihat monitor dan, "bumshhh"aku menghancurkan cctv di ruangan ini.

   Semua yang sedang menghadapi lawan yang tidak terlalu kuat, telah melumpuhkan sekitar 1000 orang.

"Bosannya, dimana ren"mare duduk di tubuh orang yang telah di kalahkan.

   Tak beberapa lama lift terbuka dengan sendirinya dan muncul laki-laki setinggi alex tersenyum manis.

"Siapa kau mau betarung"mare bediri dan mendekati laki-laki itu.

   Semua anggota dewan mulai waspada saat melihat beberapa wanita dengan pakaian aneh mengelilinginya.

   Mendadak tubuh laki-laki itu membesar membuat bajunya longar dan seukuran tubuhnya sekarang, "a.... "Mare binggung saat melihat gepalan tangan kanan menuju wajahnya.

"Bukkk"mare terkena pukulannya dan terpental sampai mengenai dinding.

"Hehehe"laki-laki itu tersenyum jahat melihat mare.

   Alex menatapnya dengan tatapan dingin, "pecundang"alex begerak dan menedang wajahnya dengan lutut.

   Orang itu temundur dan tersenyum jahat melihat alex, "majulah serangga"alex memanasinya.

   Semua anggota dewan berhadapan dengan sepuluh wanita yang berbeda-beda, "wushhh"sela menghindari tendagan di wajahnya.

"Gerakan itu karate.... Tidak seni beladiri gabungannya muay thai"sela tersenyum melihatnya.

   Mereka semua mulai berkumpul, "waktunya kita mulai semua startegi A"sela mengangkat tangannya.

"Huh waktunya!"erina terkejut.

"Tunggu sela kita kekurangan ran! "Selina terkejut.

"Oh ya benar juga kalau begitu"sela tersenyum "wushhh"tepat di depan wajah salah satu wanita yang di lawan sela.

"Bukkkk"sela memukul perut wanita itu, "coughh"dia terpingsan di pegangan sela.

"Langsung baku hantam saja"sela tersenyum mengerikan.

"Baik hehehe"kata semua anggota dewan dan mulai betarung melawan wanita yang lain.

   Di lantai 15 ren di kepung dengan laki-laki berbadan besar, "semua aktifkan projekt B dan habisi dia"suara mikrofon.

"Hehehe"mereka semua tersenyum dan mengeluarkan jarum suntik yang berwarna ungu.

   Mereka semua menyuntikan ke leher dan kaki mereka masing-masing, "heh..... "Mereka dengan tubuh di penuhi urat dan otot yang membesar layaknya seperti monster.

"Hehehe"mereka semua tertawa melihatku namun berhenti karena melihat tatapan mataku yang tajam.

"Bisakah kalian menyingkir, aku hanya ingin menemui ran"aku menundukkan kepalaku.

   Mereka tetap menutup jalanku walapun merasa sedikit takut melihatku, "itu pilihan kalian ya"kataku.

   Mendadak aura kegelapan memenui ruangan ini, sampai teras menusuk di tulang belakang.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang