amarah sela

474 55 4
                                    

  Flashback kejadian sebelum ren masuk rumah sakit.

"Kenapa kau melakukan itu"sela bergerak sangat cepat tepat di depan wajah yuki.

"Bukkkk"pukulan sela tertahan dengan tangan kanan yuki.

  Mendadak semua orang terkejut melihat pertarungan tidak resmi sela, dan yuki.

   Semua bodyguard dari sekolah the elit mengevakuasi semua penonton, dan komentator namun karena banyaknya penonton membuat tambah ricuh karena tidak bisa melihat pertarungan langka dua anggota dewan terkuat.

"Aku bilang semua keluar "mata sela dengan tatapan mengerikan membuat semua keluar dengan cepat.

    Yang sekarang hanya ada disini hanya anggota dewan dan kepala sekolah, dan wakil kepala sekolah.

"Woi yuki, apakah kau tidak melihat senyuman ren huh"sela meneriaki yuki.

   Yuki hanya terdiam dengan raut wajah bersalah.

"Kau lihat tidak! "Sela berteriak.

"Sela san tenanglah"kata erina.

"Dia tetap tersenyum walaupun,kau memukulnya"sela menangis.

    Semua anggota dewan menundukan kepalanya,kepala sekolah dan wakil kepala sekolah hanya diam melihat sela.

"Kalau aku mau, aku bisa menghabismu sekarang"jari tangan kanan sela berbunyi sendiri.

"Sela"ricka menyentuhnya tangan sela.

   Sela mulai tenang, saat melihat wajah ricka yang hampir berkedut karena telah melihat pertarungan ren yang seperti tempat pembantaian.

"Baik aku paham ricka senpai"kata sela.

"Sela"ran tersenyum melihat sela.

"Tapi jika saja aku melihat kau menyakiti ren ,akan aku pastikan kau mati yuki"sela menatap yuki.

  Yuki terdiam,"oh ya aku sampai lupa, jika saja ren tidak siuman aku akan keluar dari anggota dewan"kata sela.
"Sela san apa yang barusan kau katakan"alice terkejut.

"Iya, kenapa kau berpikir seperti itu"kata restia.

"Sela,jangan mengatakan hal bodoh!"selina tepat di depan wajah sela, sambil menarik kerah bajunya.

"Memang kenapa kau pikir pangkat seperti itu aku peduli"wajah kesal sela.

"Ya peduli kita di sini sudah berteman lebih dari 10 tahun"selina meneriaki sela.

"Hem, hahahaha"sela tertawa.

"Apa yang, kau tertawakan sela?!"selina meneriaki sela.

"Jadi pada saat ini, jika kau melihat ren seperti itu apa yang kau pikirkan! "Sela beteriak

   Selina melepas cengkraman tangan kanannya di kerah baju sela.

"Aku juga tidak tahu"selina menundukkan kepalanya.

"Aku lebih mengenal ren dari pada, kalian semua"sela mengigit bibir bawahnya.

"Tes-tes"sela menangis di depan semuanya, "karena aku sudah, mencintai dia dari dulu"kata sela.

"Grep"ricka menyentuh tangan sela, "yang paling utama kita harus kerumah sakit dulua"ricka dengan. Tatapan serius.

"Baik ricka san"sela membersihkan air matanya.

    Di rumah sakit the elit, ren telah siuman namun, "kau siapa? "Ren menujuk sela.

"Eh, ren kau bercanda kan fia sela"ran menujuk sela.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang