rumah sakit

316 31 7
                                    

   Di rumah sakit di ruang icu, semua duduk dengan tubuh babak belur karena sehabis pertarungan yang sangat berat.

   Emilia belari dengan nafas terengah-engah, "dimana kakak"wajah khawatir emilia.

"Kakak emilia"elika memegangi tangan kanan emilia.

   Semua memberikan jalan pada emilia dan melihat aku berbaring dan tertidur dengan tubuh babak belur, "apa yang terjadi padanya "emilia melihat semuanya.

   Semua diam membisu dengan wajah penuh bersalah, "aku yang melakukan nya"yuki mengangkat tangan kananya.

   Semua terkejut dengan perkataan yuki, emilia menundukan kepalanya dan berjalan mendekati yuki.

   Yuki membiarkan tubuhnya untuk dipukul emilia, emilia mengepalakan tangan kanannya dan mengarah ke wajah yuki, "tekkk"emilia menyentil dahi yuki.

   Yuki terkejut dan memengang dahinya ,"kakak yuki jangan berbohong! "Emilia kesal melihat yuki.

   Semua terkejut melihat reaksi emilia yang ternyata tidak memukul yuki, "sebenaranya ini karenaku"ran menangis kesal sambil memukul dinding.

   Emilia dan elika terkejut melihat ran, "seandainya aku lebih kuat, aku tidak akan di culik dan semua teman-temanku baik-baik saja"ran dengan gigi begetar.

"Kakak rambut hijau"elika dengan wajah khawatir dan menunduk sambil menyentuh bahu ran, "lihat ini"elika menunjuk trik jari menghilang yang di ajarkan ran.

   Ran tersenyum sambil membersihkan air matanya, "terima kasih"ran mengelus kepala elika.

   Emilia melihat ke ruanganku, aku yang sedang tertidur pulas dengan tubuh di perban.

"Lagi-lagi seperti ini"emilia gemetaran.

   Di malam hari  yang sngat sunyi di semua teman-temanku yang menungguku sadar.

                   ~|||~

   Di pagi hari semua tertidur pulas, emilia yang memegang tangan kananku dan sela yang memegang tangan kiriku.

   Mendadak pintu kamarku terbuka membuat semua sadar, dan terbangun dari tidurnya.

"Selamat pagi semuanya "paman tersenyum dengan tubuh di perban.

"Paman"semua terkejut melihat pamanku.

   Sora melihatku yang tertidur dengan luka yang hampir sembuh, "hem"sora menarik nafas dan mendekatiku.

"Nampaknya sudah waktunya"sora memegang tangan kananku.

   Paman melihat semua teman-temanku, "sebenarnya... "Sora terhenti karena pintuku terbuka sendiri.

"Sora! "Mira beteriak dengan wajah penuh kekhawatiran.

   Semua terkejut melihat kepala sekolah, "emmm"mira menahan air matanya dan mendekati sora.

"Bodoh-bodoh, apa yang terjadi padamu dengan ren huh! "Mira meneriaki sora.

   Sora terdiam sambil memegang tangannya, "maafkan aku karena memberimu tanggung jawab yang terlalu besar"sora menundukan kepalanya.

"Bukan tahu, aku sudah gagal melindungi ren, aku juga sudah membiarkan murid-muridku terluka parah, apanya yang membantu "mira meneteskan air matanya.

"Kepala sekolah "erina dengan wajah penuh kekhawatiran.

   Sora tersenyumlah senang, "terima kasih banyak, kau memang wanita yang aku cintai mira"sora tersenyum senang.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang