3 dewi

329 30 21
                                    

"Hehehe, menarik sekali"aku tersenyum lebar melihat mereka, "si matahari, si kegelapan, dan si cahaya nampaknya kalian dapat menghiburku"aku menunjuk tiga anggota dewan.

"Maaf ren mungkin ini akan terasa menyakitkan"yuki menggunakan kuda-kudanya.
   Aku tersenyum lebar meluhat yuki dan, "bukkkk"mendadak pukulan mengenai perutku.

   Yuki dengan mata tajam melihatku, "grab"tanganku di tarik yuki dan, "bukkkk "pukulan kedua kalinya mengenai perutku, "pukulan gerbang neraka tingkat kedua di buka"aura yuki makin membesar.

"Wushhhh"tendagan mengarah ke wajahku namun, "bukkk"aku terkena pukulan di bagian pinggang, "tingkatan 2 kecepatan suara di buka"aura alice makin membesar setara dengan yuki.

   Aku membersihkan darah di bibirku, "menarik sekali kalian berdua, oh cengeng giliranmu majulah"aku melihat sela dengan rambut emas menyala.

   Dia belari menuju ke arahku dan "wushhh....wushhh....wushhh....wushhh"pukulan tendagan mengarah ke seluruh tubuhku.

"Bukkk....bukkk....bukk....bukkk"aku terkena semua pukulannya dan sama sekali tidak menghindarinya.

   Sela temundur dan melihat wajahku yang bececeran darah,"ren sadarlah kumohon"sela mengepalkan tangan kananya.

"Kan sudah aku bilang dia sudah mati cengeng,hanya ada aku si ren yamamoto yang sebenarnya"aku tersenyum senang.

   Sela gemetaran dan, "bukkk"pukulan mengenai perutku, "semua code 1 kecuali rin bawak celia dan butler itu! "Sela beteriak.

"Baik"kata semua anggota dewan.

   Semua anggota dewan belari mendekatiku, "wushhh"ricka melompat dan menendang wajahku dengan kedua kakinya, "bukkkk"aku temundur cukup jauh.

"Hahaha serangan apa itu cebol"aku tersenyum dengan wajah bedarah.

"Grab-grab"tangan kananku di pegang dengan ran, dan erina.

   Aku binggung melihat mereka, "bisakah kalian melepaskan ini"aku menguatkan otot lengaku.

   Ran dan erina mendadak menguatkan cengkramannya agar aku tidak lepas,"maaf ren"selina dengan kuda-kuda seperti boxing.

"Bukkk...bukkk...bukkk...bukkk..."pukulan bertubi-tubi mengenai tubuhku.

   Mendadak di belakang selina restia dan lucy melompat dari tubuhnya,"bukkkkk"dua tendagan megenai dada kiri dan kananku.

    Aku temundur dan menundukkan kepala,"ren! "Erina melihatku yang mulai melemas.

   Semua terdiam karena pukulan mereka berdampak cukup kuat, aku dengan mata seperti orang mati membuat semua terkejut.

"Pwehhhhhh hahahah"aku mengejutkan mereka semua.

   Ran dan erina terdiam saat aku menatap mereka berdua, "haha, kalian benar-benar kuat ya wajar saja ren tertarik pada kalian... Tapi"aku tersenyum lebar, "kalian bahkan tidak seujung jariku"aku tersenyum mengerikan.

   Aku mengerakan tanganku seperti menepuk membuat ran dan erina saling bertabrakan, "bomshhhh"tepukan membuat gelombang yang sangat kuat.

   Semua menutup telinga karena gelombang suara yang aku buat, "hehehe giliranku"aku di depan wajah selina dan, "bukkkk"selina terkena pukulan di bagian perut.

"Cough"selina termuntah dan langsung tidak bisa bediri.

"Huh"restia binggung karena aku memengan kepalanya dengan tangan kanan, sedangkan lucy dengan tangan kiri.

"Bomshhhh"aku mengadu kepala mereka berdua.

   Restia dan lucy terduduk sambil memegang kepalanya yang bedarah.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang