bullying

394 45 34
                                    

   Hari ini adalah hari pertamaku bekerja dengan sela, sebagai cleaning service di the elit walaupun aku bekerja saat pulang sekolah.

"Ren"sela tersenyum ke arah aku dengan keadaan corridor yang sepi, karena jamduxah menunjukan jam 18:00.

"Oh sela, belum pulang"aku terkejut.

"Hug"sela memelukku, "belum tahu aku kan pulang serempak denganmu hihihi"sela tersenyum manis.

"Hahaha, maaf ya merepotkan aku nanti yang akan mengantarmu ke rumah"aku tersenyum senang melihat sela.

"Hihi iya(enggak ada yang ganggu asik!) "sela beteriak senang dalam hati.

   Aku dan sela mengambil tasku untuk pulang namun sela menghentikanku.

"Tunggu dulu, ini untukmu"sela tersenyum sambil memberikan amplop kepadaku.

"Eh, jangan-jangan ini "aku dengan mata berbinar-binar sambil membuka isi amplop tersebut.

   Sela tersenyum melihatku, "(dia pasti senang) "mendadak dia terkejut, "(kenapa dengan wajahnya apakah kurang uangnya perasaan aku menaruh 200.000 munny?) "sela binggung.

"Pick-pick"aku menarik pipi sela, "woi apa maksudmu ini huh,kenapa gajiku sebesar ini! "Aku dengan urat di dahiku karena kesal.

"Eh"sela terkejut dan terdiam.
"Anu begini tahu, aku bekerja sebagai cleaning dulu cuman di bayar 20.000 munny perhari"aku memarahi sela.

   Sela tersenyum senang sambil menunduk kepalaku, "(entah kenapa aku semakin mencintaimu ren, kau tidak pernah menginginkan uang lebih, padahal jika saja orang lain mungkin dia akan senang dan tidak akan memperdulikan sama sekali) "sela tersenyum senang.

"Ini kembalinya aku ambil 20.000 ya"aku tersenyum lebar sambil menaruh amplop ke kepala sela.

"Baiklah ayo kita pulang"sela tersenyum sambil memelukku.

   Aku berjalan bersama sela, karena kondisi jalan yang agak sepi membuat tempat ini semakin tenang.

   Saat kami sampai di gang yang gelap, aku merasakan firasat buruk.

"Sela! "Aku terkejut karena sela mau masuk ke dalam gang yang gelap tersebut.

"Kau mendengarnya ren! "Sela meningkatkan Indra pendengaran.

   Aku mendengarnya walapun sedikit samar, "(bunyi benda saling beradu, atau tunggu ada orang yang sedang berkelahi!) "aku terkejut dan belari masuk ke dalam gang.

"Sudah aku duga, tunggu aku ren"sela tersenyum lebar sambil mengikutiku.

   Aku melihat Anak gendut kepalanya di injak, " kumohon hentikan aku sudah memberikanmu uang kan"anak tersebut dengan pipi membengkak.

"Kurang babi, ingat bayarmu seharusnya hari ini 25000 munny"kata laki-laki dengan kedua temannya tersenyum jahat.

"Huhuhu, kenapa kalian ingin padahal aku sudah membayarmu, lebih baik hentikan perbuatan kalian ini "anak gendut tersebut dengan nafas terengah-engah mencoba bediri.

"Bukkk"tendangan mengarah ke perut anak gendut tersebut.

"Cough-cough"dia terbatuk-batuk sambil menahan rasa sakitnya dan bediri lagi.

"Masih mencoba berdiri kau ya, aku salah satu petarung rank B jangan meremehkan aku sialan"dia mendaratkan pukulan bertubi-tubi ke wajah orang gendut tersebut.

   Kedua orang tersebut tertawa melihat laki-laki gendut tersebut, dengan wajah babak belur.

"Sudah kubilang jatuhlah"dia mengarah tinjunya.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang