kepercayaan

429 59 6
                                    

   Di rumah alice, alice duduk di depan pintu dengan wajah agak bosan.

"Huh, ren kau dimana bukanya sudah 2 hari kau menghilang"alice menarik nafas.

"Ehmmm, jata peluk ren belum dapat"sela merajuk dengan aura keputusasan.

"Dimana kau ren, disini hahaha"rin tertawa sendiri.

"Asataga ada apa dengan mereka berdua"erina dengan tatapan bodoh.

"Tapi aneh juga ya ren, belum kembali padahal sudah 2 hari "lucy bingung.

"Lucy san, kenapa ada disini"erina bingung.

"Bukan apa-apa kok, hanya kebutulan aja kok"lucy gerogi, "(ya mana mungkin juga aku ingin bertemu ren) "kata lucy dalam hati.

   Selina berbaring di bawah pohon, "huh untuk hari ini tidak ada jadwal, aku jadi bisa main kesini"kata selina.

"Hem, hem, hem"restia mendengarkan lagu.

   Ricka duduk sambil memainkan kucing piaran alice.

"Hei semua dari pada bingung bagaimana kalau makan saja"ran membuka bekalnya.

"Wow, nampaknya enak "kata semua anggota dewan.

"Enak rasanya hampir setara dengan, masakan alice "kata semua anggota dewan.

"(Yoshh, aku harus semangat membuat bekal enak dan mengalahkanmu alice) "kata ran dalam hati.

   Tak berberapa selesai makan semua anggota dewan berbaring di tanah karena bosan.

"Kalian main siapa rajanya yuk"ricka menujukan stik.

"Boleh tu, aku ikut"kata ran semangat.

"Kami juga"semuanya serempak.

"Siapa rajanya? "Kata mereka semua mengambil stik.

"Oh aku rajanya, baik kalau begitu no. 1 jujur siapa orang yang paling di sukai dan teriak keras-keras"kata ran semangat.

"Siapa no. 1 "alice bingung.

"Bukan aku, aku juga"kata ricka dan restia.

   Semua pada berbisik-bisik, dan orang yang mengangkat tangannya adalah.

"Aku no. 1 "erina dengan wajah malunya.

"(Yang kena dia) "semuanya terkejut.

"Memalukan tahu, mana mungkin aku bilang"erina dengan pipi merona.

"Perintah Raja adalah mutlak"ricka dengan tatapan serius.

   Erina melihat sekitar dan, "aku menyukai ren! "Erina beteriak.

"Ceklek"pintu taman yang terbuka aku keluar menatap semua anggota dewan.

"Erina"kataku dengan wajah bingung.

"Tepsss"pipiku di tampar erina, "ini tidak seperti yang kau pikirkan"erina dengan pipi merona.

"Apa salah gue"kataku.

   Alu terduduk, "kenapa kalian sudah tahu aku baru pulang"kataku sambil menyentuh pipiku yang bengkak.

  Semua anggota dewan terdiam karena perkataan erina barusan.

"Huh, begitu ya erina chan"restia kecewa.

"Wow, makin banyak saingan"selina dengan wajah di tanah.

   Ran hanya diam saja namun, aku melihat dia ternyata gemetaran.

   Semua anggota dewan menatapku kesal kecuali alice, ricka saja.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang