"Begitu ya"aku menyender di depan pintu.
Sela tersenyum senang kearahku, "(aku tidak peduli, kalau kau tidak mengingat asal aku masih bisa melihat senyuman di bibirmu aku senang) "sela tersenyum lebar.
Aku tersenyum melihat wajah sela, "tapi maaf aku memang benar-benar melupakanmu sela"aku menundukan kepalaku.
"Tidak apa-apa kok ren"sela melihat langit.
"Aku hanya mengingat ada anak perempuan yang memberikanku ini"aku membuka dadaku.
"Ren apa yang kau lakukan aku belum siap"sela menutup matanya.
"E.... Aku mau menujukin ini aja kok"aku bingung.
"Begitu ya(untunglah) "sela menarik nafas.
Aku menarik kalung segitiga yang aku dapatkan saat berumur 6 tahun,mendadak sela menatapku serius.
"Kau tahu sesuatu?"aku bingung .
"Ya enggak tahu tuh"sela membalikan wajahnya, "(ternyata kau masih menyimpan kalung persahabatan, kita bertiga) "sela tersenyum senang.
"Oh begitu ya, selina temanku memilki ini juga"aku melihat kalungku dan memakainya.
"Tunggu apa selina juga memakainya?"sela menatapku dengan senang.
"Ya begitulah,tunggu jangan-jangan kau tahu sesuatu?"aku menatap sela serius.
"Eh ,tahu apa! "Sela memainkan rambutnya.
Aku menatap ela dengan tatapan poker faceku.
"Kau cari sendiri kenapa kau memiliki kalung tersebut! "Sela menujukku.
"Baik"aku mengelus kepalaku.
Mendadak aku merasakan hawa kegelapan di belakangku, "ren, dari tadi kenapa kau disini"ran tersenyum mengerikan.
"(Astaga bos besarnya datang) aku cari angin saja kok"aku dengan suara gerogi.
Sela tersenyum kearah ran "kami cari, angin saja kok"kata sela.
"Begitu ya(tidak akan aku biarkan ciuman ren di rebut lagi) "ran dengan pipi memerah.
Aku mendekati ran dan, "tepss"aku mengukur panas kepalanya dengan kepalaku, "kau enggak enak badanya ran"aku bingung.
"Heh, (kedekatan ren! )"ran berteriak dalam hati.
"Kau istirahat saja, kepalamu hangat"aku menujuk dia.
"Baik"ran berjalan seperti robot.
"Pftt"sela menahan tawanya, "(ternyata ran suka dengan ren juga) "sela tersenyum kearah ran yang berjalan seperti robot.
Aku menatap sela bingung, "(ada apa dengan mereka) "aku bingung.
Kami berjalan menuju taman belakang dan melihat semua sedang membakar sate barbeque.
"Kakak, barbeque hampir siap"emilia sambil membalik barbeque.
"Begitu ya"aku mengajumpakn jempol kearahnya.
Emilia tersenyum kerahaku dan memulai memasak lagi, tak beberapa lama masakan pun siap.
Aku berdiri di depan teman-teman, aku menundukan Kepalaku, dan"bersulang semua"aku bertriak.
"Bukkk"emilia menendang wajahku, "baik terima kasih semua sudah datang di pesta kecil ini dari keluarga Yamamoto silahkan dinikmati "emilia masih menginjak kepalaku, "(buat malu saja kakak) "emilia menatap kesal kearahku.
Wajah semua orang terkejut kecuali ricka yang biasa saja, "keren"ricka mengajumpkan jempolnya.
Mendadak pipi emilia memerah, "(imutnya) "emilia melihat ricka.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Girl (The Symbol)
FantasiRen Yamamoto remaja biasa yang ingin putus sekolah saat sma tapi, itu semua berubah saat dia mendapatkan beasiswa sekolah the elit. Karena dia tidak tahu tentang sekolah itu, dia mendatangi sekolah tersebut dan ternyata ini adalah sekolah untuk per...