School Girl (The Symbol)

bintang jatuh

   Aku dan sela berdua saja melihat Bintang jatuh yang akan di beritakan di berita.

  Sebelumnya saat masih di camp.

"Baik apakah di antara kalian mendapatkan petunjuk? "Paman tersenyum senang.

"Iya aku masih punya "yuki mengeluarkan pentunjuk yang di ambil hutan.

   Semua mengeluarkannya dab ternyata petunjuk tersebut adalah sebuah surat.
"Surat? "Alice binggung.

   Semua anggota dewan binggung diikuti murid yang lain.

"Jika kalian menemukan tiket di dalam surat itu, maka kalian boleh berduaan bersama ren saat melihat Bintang jatuh? "Kata paman.

"Eh"Mendadak semuanya melotot dan terkejut mendnegar perkataan paman.

"Hahaha, siapa yang pemenangnya "kepala sekolah tersenyum mengejek.
"Huh"Yuki menarik nafas agak malas, "siapa juga yang mau hadiah begituan?"yuki agak kesal.

"Jadi kau mau aku yang ambil tiket itu, kalau kau yang menang yuki"rin kesal sambil menyundul kepala yuki.

"Ya tetap aku terimalah"yuki membelakangi rin.

"(Ternyata dia tertarik juga) "semua anggota dewan melihat yuki.

   Semua membuka kertas tersebut.

"Aku enggak dapat"alice tersenyum.

   Yuki terdiam sambil melihat kertasnya yang kosong.

"Aku juga"erina melambaikan kertasnya.

"Kami juga"selina, ran, ricka, lucy, restia, dan rin serempak sambil menunjuk kertas kosong.

   Semua binggung melihat sela yang terdiam dengan pipi merona, "aku yang dapat "sela tersenyum malu.

"E..... "Semua terkejut kecuali ricka dan emilia.

"(Bagaimana ini kenapa perasaanku terasa aneh, bukannya ini yang kau inginkan sela kenapa kau gerogi) "sele gemetaran dengan pipi merona.

"Kenapa sela san gemetaran!"erina terkejut.

   Paman mengangkat lengan sela dan tersenyum senang, "pemenang anggota dewan no. 1 princess blonde"kata paman.

"Eh, tunggu aku belum siap"sela gerogi untuk pertama kalinya.

   Paman bingung diikuti kepala sekolah, karena sifat sela yang berbeda seperti biasa nya.

"Jadi dimana si bodoh itu "erina kesal.

"Hahaha, dapat ikan lagi"aku tertawa sambil membawa hasil pancingannya tadi pagi.

   Erina mendadak ingat kejadian kemarin, "bukk"erina menendangku.

"Apa salahku woi"aku terbaring di tanah, "aduh-duh kenapa kalian semua disini bukanya sebentar lagi Bintang jatuh, akan melintas"aku menunjuk ke Puncak blue whale.

"Salahmu banyak tahu! "Erina menunjukku.

"Oh maaf ren, lebih baik kalian duluan saja"kepala sekolah tersenyum sambil mendorong sela.

"Huh, apa maksudmu? "Aku binggung.

"Sudah ikuti saja, sela akan menemanimu"kepala sekolah tersenyum senang.

"(Ada yang aneh?) ya sudah sela ayo kita pergi"aku menarik tangan sela.

"Baik, hahahaha "sela tertawa dengan pipi memerah.

    Semua menatapku dengan tatapan bodoh, "peka"kata semua orang di camp.

"Huhuhu mereka lama sekali"aku bersenandung sambil memasak ikan.