bagian 34:perjalanan

599 66 2
                                    

"Lalala, berjalan menaiki bukit up-up-up dan menuruni bukit down-down-down perajalanan ini akan menyenagkan jika berjalan bersama-sama, lalalalala"elika menyayi senang disampingku sedangkan emilia di depan bersama paman.

"Ren apa kau tahu dimana bandara nya? "Wajah bingung sora.

"Katnya di sini paman"aku melihat peta.

   Tak bebrapa lama kami melihat bandara tepat, didepan kami banyak pesan yang beterbangan.

"Wow, keren "elika dengan mata berbinar-binar.

"Sob-sob"aku mengelus kepala elika, "(aku sampai lupa, elika baru pertama kali melihat pesawat asli) "aku tersenyum melihatnya.

"Nanti kitanaik itu kan, keren"elika tersenyum ke arah ku.

   Aky ikut tersenyum namunada sesuatu yang membuatku bingung, "(kenapa emilia biasa saja, biasanya dia kalau suka sesuatu pasti tatapan matanya bebeda, inikali pertma dia melihat pesawat) "aku bingung dalam hati.

   Emilia diam saja di samping paman yang asik mendengarkan lagu animenya, "woekkkkk"emilia muntahfi kantung plastik.

   Wajah pucat emilia, "maaf aku mabuk kendaraan, woekkk"emilia muntah lagi.

   Aku, paman,dan elika terkejut, "(jadi kau mabuk kendaraan dari tadi, ya emilia!) "aku beteriak dalam hati.

"Aduh, kalau mabuk bilang dari tadi dong, emilia"paman menepuk punggung emilia.

"Kakak, baik-baik saja"elika bingung.

"Ya begitulah, elika"aku tersenyum gugup melihat elika.

   Tak beberapa lama kami sampai di depan bandarah, aku melihat banyak teman-teman sekolahku, dan anggota dewan aku tak sengaja melihat wajah semua anggota dewan terkejut termasuk semua murid.

   Aku mendekati mereka, aku melihat punggung kepala sekolah, "(asataga!) "aku beteriak dalam hati.

   Aku melihat wajah kepalanya sekolah penuh dengan makeup seperti badut, pamanku mendekatiku dia terdiam karena apa yang dia lihat, "anu mira sebentar"pama tersenyum mengelap wajah kepala sekolah dengan lembut.

"Eh"kepala sekolah bingung, "(kenapa dia hapus make up) "kepala sekolah menangis dalam hati.

  Elika berlindung di belakangku, "wajahnya serem, tapi sekarang sudah cantik lagi "elika tersenyum.

   Wajah datar emilia melihat kepala sekolah.

"Gila, waj.... "Aku terhenti karena mulutku di tutup paman.

"Ren kumohon jangan, bilang dia "suara pelan paman sambil menangis.

"(Ternyata dia lebih depresi) "aku dengan tatapan bodoh dan mengangguk.

    Aku melihat banyak orang membisiskan paman, emilia,dan elika.

"Wahh, siapa itu gantengnya apa dia guru baru,tapi kenapa cowok"wajah bingung temanku.

"Lihat ada wanita,dia pasti murid baru manisnya"wajah senang semua murid.

"Siapa anak kecil, itu jangan-jangan anaknya kepala sekolah! "Semua orang beteriak.
 
   Wajah memerah kepala sekolah, "dia bukan anakku ya"suara pelan mari.

"(Imutnya) "sora tersenyum.

"Kenapa sifatnya seperti itu? "Aku bingung melihat kepala sekolah.

   Aku bediri di depan semua orang, dan mulai menjelaskan bahwa mereka adalahku keluargaku, pamanku dan kedua adikku.

"Begitu ya"wajah lega semua murid.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang