rambut

390 38 25
                                    

   Di ruang uks semua anggota dewan menundukan kepalanya, karena telah membuatku seperti mumi.

"Mph-mph"aku mencoba berbicara.

"Katanya maaf aku tidak mengatakan sebelumnya, tapi bukannya ini agak berlebihan "alice gemetaran sambil melihatku.

   Semua memalingkan pandangannya karena prihatin melihat perban di seluruh tubuhku.

"Maafkan kami "mereka semua menundukan kepalanya.

   Pintu uks terbuka, "aku sudah dapat dalangnya "wakil kepala sekolah mengangkat ,kepala sekolah seperti anak kucing.

"Maafkan aku semua"kepala sekolah menangis dengan kepala benjol.

   Aku dengan aura kegelapan melihat kepala sekolah, "mph"aku menundukan kepalaku.

"Katanya tidak apa-apa "alice tersenyum melihat kepala sekolah.

"Mph-mph"aku menunjuk ke tasku yang ada di samping alice.

   Alice mengambil surat dalam tasku, "kepala sekolah ini untukmu ini dari paman sora"alice memberika surat kepada kepala sekolah.

"Eh,Surat kenapa dia?"kepala sekolah binggung dan langsung melihat isi surat tersebut.

   Kepala sekolah gemetaran, membuat semua binggung melihatnya, "tidak"kepala sekolah belari sambil meneteskan air matanya.

"Kenapa dengannya? "Wakil kepala sekolah melihat isi surat tersebut, "oh.... Pamanmu ke Jepang sampai 1 tahun ya ren"wakil kepala sekolah tersenyum melihatku.

"Ya begitulah "aku melepaskan perbanku.

"Woi jangan di lepas"lucy menyentuh tubuhku yang sudah sembuh.

"Males aku tadi mirip mumi"aku dengan tatapan datar.

   Semua dengan pipi merona melihat tubuhku yang semakin besar, dan tinggi tubuhku yang sudah sama seperti alice.

"Astaga makin seksi dia"rin menutup hidungnya yang bedarah.

"Gawat"selina ikut mimisan.

   Semua memalingkan pandangannya karena malu melihatku.

"Wow, ren badanmu makin besar"ran melotot.

"Ya begitulah, aku belatih di zona merah"aku memakai bajuku.

"Eh zona merah kau gila ya ren, itu wilayah hewan buas tahu!"erina memarahiku.

"Erina kau membahas ren, dia ini lebih mengerikan dari hewan buas"restia tersenyum mengejek.

"Dan juga sini"yuki memanggilku.

   Aku binggung dan mendekati dia, "kena.... "Kepalaku di pukul yuki sampai mengenai tanah.

"Segarnya"yuki meregangkan tubuhnya.

"Kenapa aku dipukul erina tolong aku.... "Aku terdiam melihat erina menahan pukulannya, "bomsss"tanah di uks hancur.

"Pas sekarang lebih baik"erina memalingkan wajahnya.

"Kenapa aku dipukul! "Aku menangis.

"Rasain"semua kesal melihatku.

"Dan juga ren lebih baik kau potong rambut, rambutmu sudah panjang tahu"sela tersenyum sambil mengeluarkan gunting.

   Semua dengan tatapan serius melihatku, "kalian semua kenapa! "Aku gemetaran.

"Jangan begerak ya ren"alice tersenyum manis dengan aura aneh.

"Cut"Rambutku dipotong alice, "bagiamana
"Alice tersenyum menunjukkan potongan rambutnya yang mirip.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang