roger

304 37 4
                                    

   Aku sudah di atas panggung pertarungan di the elit, banyak orang yang beteriak semangat karena jumlah pertarungan hanya sampai 5 pertarungan tapi hanya di selesaikan satu hari saja.

"White boy, white boy"semua memanggil julukan ku.

   Aku dengan urat di dahi menahan amarahku,mare di bawah panggung menunjukku.

"Tadi mereka panggil ren white boy?"mare binggung melihatku.

"Tunggu sebentar kakak, kalau tidak salah.....oh itu julukan kakak ren"mine tersenyum sambil menujukan handphone.

"Oh benar ini ren, dia masih rank C "mare melihatku yang sedang pemanasan, "semangat white boy! "Mare meneriakiku.

"Berisik koplak"aku memarahi mare.

"Hehehe, white boy"mare tersenyum mengejek melihatku.

   Di ruangan vip khusus anggota dewan, semua terdiam sambil menunduk kepalanya.

   Sela gemetaran sambil mengepalakan tangan kananya, "(gawat aku enggak bisa menahan ya) hahahahaha! "Sela tertawa terbahak-bahak.

"Julukan apa'an itu,puffff"yuki menahan tawanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Julukan apa'an itu,puffff"yuki menahan tawanya.

"Maaf ren, julukanmu terdengar aneh"alice gemetaran dengan pipi memerah karena tidak bisa menahan tawanya.

"Hahahaha"semua anggota dewan tertawa termasuk ricka, yang tidak sanggup lagi menahannya.

"Ayo kesini bocah "ricka dengan wajah mengejek.

"Hahaha, hentikan ricka san perutku aduh-aduh"erina tertawa sambil menyentuh perutnya.

"Bocah putih, hemmmm menarik sekali"ran dengan wajah keren.

"Semangat white boy"selina beteriak lewat mik.

"Ehhhhhh"semua terkejut karena melihat selina yang menghidupkan miknya.

"Itu salah satu anggota dewan "semua orang terkejut melihat selina.

"Ambil gambar, ambil gambar"semua wartawan memfoto selina.

"Berisik kau selina"aku kesal sambil melihat selina yang ada di atas sambil menertawakanku.

"White boy, white boy"semua penonton menyoraki julukanku.

"Terserah kalian saja"aku terduduk dengan wajah penuh kekecewaan.

"Sini selina "restia menarik selina menuju tempat duduk.

   Tak beberapa lama wasit sudah naik ke panggung, "baik di sisi kiri kita ren Yamamoto, dan si belah kanan kita roger"wasit beteriak.

   Aku melihat laki-laki dengan tinggi 2 meter, dia tersenyum lebar melihatku dengan wajah senangnya.

"Yo ren lama kita tidak bertemu"dia menjabat tanganku.

"Oh, em siapa kau? "Aku binggung.

   Dia terdiam dan melotot melihatku, "aduh, kau lupa denganku aku lawan pertamamu saat event beberapa bulan lalu"dia mengelus kepalanya.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang