bagian 1 : sekolah

1.7K 174 31
                                    

"Kakak,bangun-bangun"elika mengoyang tubuhku.

"Ehhmm, ada apa elika"aku dengan wajah masih mengantuk.

"bangun sudah pagi"elika menujukan jam dinding yang menujuk angka 7.

"aku kesiangan, untung aja hari ini kakak libur"aku mengelus kepala elika.

"Cepat bangun-bangun"elika mendorongku.

"Oke Putri"aku berdiri dan mencuci wajahku.

Sudah 3 tahun tak terasa kepergian papa, mama, sekarang elika telah masuk tk, sedangkan emilia masuk smp kelas 1,aku sendiri sebenarnya tidak menginginkan sekolah lagi karena keadaan keuangan kami,entah apa yang terjadi kemarin saat kelulusan kepala sekolah memberikan beasiswa sma untukku walaupun, aku tidak tahu sekolah apa yang akan aku masuki, dia hanya memberikan surat dan nama jalannya, aneh juga sih.

"Yoshhhh, semangat"aku tersenyum sambil mengempalkan kedua tanganku.

Aku turun kebawa dan melihat emilia yang selesai memasak dan menungguku di meja makan.

"Kakak ren lama"elika mengembangkan pipinya dan duduk di kursinya.

"Maaf soalnya kemarin kakak lembur jadi tadi, kakak enggak sengaja ketiduran di kamar mandi"aku mengelus kepalaku.

"Bahaya tahu! "Emilia memarahiku.

"Maaf lain kali aku akan hati-hati"aku menundukan kepalaku.

Kami pun mulai makan pagi, emilia mendiamiku di meja makan mungkin karena aku terlalu banyak bekerja samapi lembur tadi malam.

"Lain kali kerja lihat kesehatan kak"emilia memalingkan wajahnya.

"(Malu-malu dia) baik"aku melihat telinga emilia yang memerah.

Kami pun selesai makan malam dan ke ruang tamu untuk mendoai ayah dan ibu, aku memulai doa dan diikuti emilia dan elika.

"Kami berangkat"elika tersenyum sambil melihat foto ayah ibu.

Aku,emilia, dan elika pergi ke sekolah karena jalan kami berbeda kami berpisah.

"Hati hati di jalan kakak ren"elika melambaikan tangan kearahaku.

"Hati-hati kak"emilia dengan wajah datar biasa dia.

Aku meniggalkan mereka dan menuju sekolah yang sama sekali tidak aku ketahui, sekolah apa yang akan aku tempati selama 3 tahun ini.

Tak beberapa lama, "disini ya"aku melihat alamat yang di berikan kepala sekolah, aku melihat sekolah yang tampak istimewa dari sekolah biasanya karena ukuran yang tidak normal,dan di jaga 10 penjaga berbadan kekar, dan "(entah kenapa semuanya anak cewek!) "aku berteriak dalam hati.

Aku mendengar para wanita banyak membisikanku,"cowok kok ada disini ya"aku mendengar wanita di belakangku yang mulai hampir mengepungku.

"Keren juga dia, lihat rambutnya aja putih "kata wanita yang ada dikanan.

"(Kalian ini kalau berbisik-bisik pelan-pelan bisa enggak kedengar tahu, baru aja masuk langsung jadi pusat perhatian, eh tunggu dulu bagaiamana kalau aku tanya ke mereka soal ruang kepala sekolah jujur, aku tidak tahu dimana ruangnya soalnya sekolah ini besar juga sih) anu"aku mencoba mendekati seorang namun.

Mereka mundur sangat jauh, "E...... (Ada apa kenapa mereka mundur)"aku bingung,dan aku mencoba lagi mendekati namun mereka semua temundur lagi terus-menerus.

"(Maaf aku harus melakukan ini nona) sunggg"aku mengunakan kemampuan seni bela diriku yaitu peningkatan kecepatan.

"Dimana laki-laki tadi"semua wanita tersebut bingung.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang