pacar

413 41 32
                                    

"Aduh-aduh sakit! "tubuhku di obati dengan yuki.

"Berisik ini karena kau memaksakan diri bodoh!"yuki mencengkram kuat lenganku yang membiru.

"Aduh-duh sakit yuki!"aku menahan sakit di lenganku.

"Ini karena ke bodohanmu mencoba mengangkat sumo dan mare yang sebesar itu"yuki memberikan salep di tanganku.

"Aku enggak sadar ternyata dia memar ya, hahaha "mare tertawa lucu melihatku.

"Apa yang lucu mare! "Yuki kesal melihat mare.

"Maaf!"mare gemetaran.

"Baik tangan satu lagi "lucy memperban tangan kiri alex.

"Baik"alex dengan tatapan datar melihat lucy.

"Sudah selesai, jangan banyak mengerakan tangan itu selama beberapa hari ya "lucy membersihkan keringatnya sendiri.

"Terima kasih banyak"alex tersenyum kecil.

"(Gawat tampannya! )"lucy membelakangi alex.

"Aduh-aduh, mine pelan-pelan leherku agak sakit karena ren"mare menahan sakit.

"Ini, aku tambah"mine menguatkan cengkramannya.
"Ahhhh"mare kesakitan.

"Petarungan kalian tadi hebat sekali"ran tersenyum senang.

"Kalian sudah menghancurkan arena, aduh seberapa gila kemampuan kalian "erina menyentuh kepalanya.

"Kau baik-baik saja ren"rin melihatku dengan wajah khawatir.

"Iya ba.... Ahhh"aku kesakitan saat yuki menguatkan cengkraman di kakiku.

"Baik huh!"wajah kesal yuki.

"Aduh ampun..."aku gemetaran menahan sakit.

"Baik karena hari ini semua sakit aku akan menyanyi untuk kaian semua"selina tersenyum senang.

"Enggak usah"restia menutup mulut selina.

   Alice tersenyum kecil sambil mengurut bahuku, "maaf yuki agak kasar ya ren"kata alice.

"Makasih alice, yuki"aku tersenyum lebar.

"Waktunya perawatan ren "sela dengan baju suster, "eh sudah di rawat yuki bikin kesal"sela menggembungkan pipinya.

"Ren ini masih ada luka"yuki melihat pergelangan tanganku yang lebam.

"Oh benar juga"aku melihat pergelangan tanganku yang membiru.

"Aduh aku ambil dulu, perban "yuki mengambil perban di kotak penyimpanan.

"Ini teh untukmu"ricka tersenyum melihat alex sambil memberikan segelas teh hijau hangat.

"Terima kasih "alex tersenyum kecil sambil meminum tehnya, "anu di antara kalian siapa pacarnya ren"alex dengan tatapan datar melihat semua anggota dewan.

   Mendadak uks yang tadi berisik menjadi sunyi,mare dan mine terkejut melihat alex.

   Semua anggota dewan dengan pipi memerah, dan gemetaran malu.

"Si.. Si... Siapa juga yang mau pacaran dengan orang ini"yuki menunjuk-nujuk wajahku.

   Alex terdiam binggung dengan tatapan datar, "hemm"alex melihat yuki.

"Oh ya perbannya sudah habis aku ambil dulu di rumahku hahaha..., ayo ren"yuki menarik tanganku.

"Woi yuki tunggu?"aku binggung melihat yuki.

"Ikuti aku saja atau kau mati"suara pelan yuki di telingaku.

   Aku gemetaran sekaligus bercucuran keringat, pasrah di tarik yuki.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang