Keesokan harinya di pagi hari erina pergi menuju sekolah, namun dia tidak bisa berhenti memikirkan soal kemarin.
"(Apakah ren baik-baik saja.....eh kenapa aku memikirkannya bodohnya) "erina menggelengkan kepalanya sambil mendengarkan lagu di handphone.
Saat berada di depan lampu lalu lintas, erina menuggu lampu merah untuk menyebrang.
"Oh kau pacaranya ren bukan! "Wanita meneriaki erina dari belakang.
"Huh, kau yang kemarin"erina terkejut.
"Hihihi, mau minum aku yang tertarik "dia tersenyum melihat erina dengan pakaian sekolah yang berbeda.
"Tidak aku bisa telat nanti "erina pergi meninggalkannya tepat pas lampu sudah merah.
"Aku ingin mengobrol hal yang penting"suaranya yang terdengar berbeda.
Erina terdiam sebentar, lampu kembali berwarna hijau "kau ingin membicarakan apa!? "Erina dengan tatapan serius.
Di cafe di perempat lampu lalu lintas, wanita itu memesan dua coffee hitam.
"Apakah kau temannya ren"dia dengan wajah murung.
"Ya, memang kenapa"erina melihatnya dengan tatapan penuh pertanyaan.
"Slurp "dia meminum kopinya, dan langsung menaruhnya kembali "saat ren melihatku di menganggapku orang asing pasti kau binggung bukan, orang yang baik sepertinya mengatakan itu! "Dia menatap erina dengan wajah murung.
"Kau nampaknya sudah lama mengenalnya, tapi kenapa dia menganggapmu sekarang orang asing? "Erina binggung.
"Aku sampai lupa memperkenalkan diri namaku Cisa Haruki, teman smp ren"dia tersenyum kecil.Erina terkejut mendengar perkataan wanita ini, "(teman smp ren, mustahil bukannya ren menjadi korban bully saat masih smp!) "erina gemetaran.
"Kau pasti binggung kan, kenapa dia bisa memiliki teman saat smp aku bisa melihat dari reaksi wajahmu! "cisa tersenyum kecil melihat erina.
"Kau tahu ya, ke intinya saja kenapa ren seperti itu saat bersamamu"erina dengan tatapan agak kesal.
Dia terdiam sebentar, "aku adalah sampah"cisa dengan wajah murung.
Erina terkejut mendengar perkataannya barusan, "(apa maksudnya?)"erina binggung.
"Tidak bahkan mungkin aku ini lebih buruk dari pada, sampah"cisa tersenyum dengan wajah murung.
Erina terdiam karena perkataannya cisa barusan, dan melihat wajahnya yang murung seperti memiliki suatu dosa yang sulit untuk dia lupakan.
"Kumohon bisa kau memberitahu temanmu, aku akan menjelaskan semunya pada kalian"dia mengambil tasnya, "temui aku sore ini, di tempat karaoke kemarin "dia dengan wajah murung meninggalkan erina.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Girl (The Symbol)
FantasyRen Yamamoto remaja biasa yang ingin putus sekolah saat sma tapi, itu semua berubah saat dia mendapatkan beasiswa sekolah the elit. Karena dia tidak tahu tentang sekolah itu, dia mendatangi sekolah tersebut dan ternyata ini adalah sekolah untuk per...