malu

444 58 4
                                    

"Jadi mama aku pergi dulu, dan ren bodoh jangan ganggu mamaku ya"wajah kesal yuki melihatku.

"Siapa juga yang mau ganggu"aku mengupil.

"Hehehe"mama yuki tertawa melihatku.

Tak beberapa lama mama yuki membuat teh untukku.

"Silahkan dinikmati"mama yuki tersenyum manis ke arahku.

"Hemm, enak manisnya pas beda dengan yang dibuat yuki tadi"aku tersenyum senang.

"Hihihi"mama yuki tersenyum manis ke arahku.

Aku melihat kondisi rumah yang cukup sepi, yang masih membuatku bingung hanya semua foto keluarga ini kenapa, wajah ayahnya yuki rusak.

"Anu bibi, kenapa rambut bibi berbeda dengan yuki bukanya rambut yuki berwarna hitam"kataku.

"Oh dia mirip dengan suami ku"mama yuki menundukan kepalanya dengan wajah gelisah.

"Maaf jika pertanyaanku tidak sopan, bagaiman yuki mendapatkan luka di punggungnya"aku menatap serius ibunya yuki.

Mendadak ibu yuki terkejut, dengan mata agak melotot melihatku, "bagaimana kau tahu luka yuki"ibu yuki menundukan kepalanya.

"Aku tidak sengaja melihatnya"aku menundukan kepalaku.

"Begitu ya, apakah kau mau mendengar ceritaku nak "ibu yuki dengan tatapan agak gelisah.

Flashback 11 tahun lalu kejadian keluarga yuki.

"Bukk"laki-laki berambut hitam menampar wanita berambut coklat.

"Sial, wanita tidak berguna"laki-laki tersebut keluar dari rumah.

Itulah aku seorang istri, yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, dan sekaligus ibu dari yuki kuro.

"Semua aman kok"ibu yuki membuka lemari sambil melihat putrinya yang sedikit gemetaran.

Dialah yuki Putriku yang manis berambut panjang gemetaran melihat ayahnya,yang memukul ibunya setiap hari, "mama enggak apa-apa,kok setiap hari papa memukul, mama"yuki menangis di pelukan ibunya.

"Mama, baik-baik saja kok asal yuki senyum terus ya"mama yuki tersenyum manis.

Setiap hari yuki hanya melihat ibunya di pukul dari dalam lemari, dia meneteskan air matanya melihat ibunya yang hampir terbaring kaku.

"Sial mungkin sekali-kali akan aku buat wajahmu itu makin Indah"ayah yuki mengeluarkan cairan berwarna putih dari dalam jasnya.

"Hentikan! "Yuki keluar dari dalam lemari sambil memeluk tubuh ayahnya, "jangan lukai mama terus! "yuki beteriak.

"Plakk"pipi yuki di tampar ayahnya, "dasar anak sialan gangu saja, sini wanita lac*r"ayahnya yuki menjambak rambut, istrinya.

Yuki melihat air tersebut hampir mengenai wajah ibunya, "hentikan! "Yuki beteriak dan mendorong ibunya membuat punggung nya terkena cairan tersebut.

Asap keluar dari punggung yuki dan baju yang dia gunakan sobek, "yuki! "Mama yuki beteriak sambil memeluknya.

"Sial bocah itu "ayah yuki keluar dari rumah.

"Sayang lama benar "kata wanita asing di sampingnya dengan pakaian mewah.

"Maaf setiap hari aku harus merawat mereka segala, hahaha"ayah yuki tersenyum sambil memeluk wanita tersebut.

"Yuki bertahanlah"mama yuki menangis sambil melihat suaminya yang tidak memperdulikan buah hatinya sendiri.

"Mama enggak, apa-apa "yuki menyentuh wajah ibunya, dengan senyuman senang.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang