bagian 4 : stalker

1K 117 22
                                    

"Huammmm, ngantuknya (gara-gara lembur aku kena marah emilia lagi, walaupun dia hanya diam) "aku berjalan di pagi hari menuju sekolahku.

  Aku melihat keadaan matahari yang masih tertutup awan, namun entah kenapa pagi ini terasa beda aku merasa ada orang yang memerhatikanku dari kejahuan.

   Aku mencoba melihat kebelakang dan, hanya terdengar suara angin yang mengangu indra pendengaranku ,"mungkin hanya perasaanku saja"aku berjalan biasa.

  Dia gelapnya gang, wanita dengan tatapan hewan malam mengarah kerahaku seperti mencari mangsanya.

   Tak beberapa aku sampai di sekolah seperti biasa wanita membicarakanku terus-menerus, "(apa yang mereka bicarakannya aku bingung) "kataku dalam hati sambil mengelus kepalaku.

   Aku mencoba mendengar mereka membisikan apa"ternyata ren itu keren juga, apa ada laki-laki sekuat ren ya"kata wanita di kanannya.

"Mana mungkinlah, kupikir ren yang terkuat dari semua laki-laki"kata wanita yang di sampingnya membisik-bisik.
"(Kenapa kalian membahas itu segala sih, aku memang kuat tapi aku tetaplah manusia biasa seperti kalian)"aku megempalkan tanganku, sambil melihat langit yang biru seperti laut.

"Cekrik-cekrik"bunyi orang yang mengambil foto.

"(Siapa itu) "aku melihat ke seluruh tempat dengan tatapan biasa agar tidak di ketahui, namuan sia-sia aku tidak mendengar bunyi foto lagi mungkin orang itu sudah tahu.

  Aku berjalan ke kelas, dan ibu guru memulai pembelajaran, pembelajaran yang di ambil di sekolah ini hanya, "(malas-malasan doang! Sekolah macam apa ini) "aku berteriak dalam hati.

  Aku melihat banyak murid yang keluar ke wc dan tidak pulang lagi, dan ada yang sibuk main hp dan mendegar earphone, ibu guru hanya diam karena dia tidur, "baik pembelajaran sudah selesai, sensei ke ruang guru dulu hoammm"ibu guru meregangkan tubuhnya dan keluar kelas dengan biasa.

"(Huh, sudah selesai belum lagi 2 jam pembelajaran baru juga 10 menit) "aku dengan tatapn bodoh melihat kelasku.

"Keluar yuk"teman sekelasku mengajak temannya keluar.

"Oke,tunggu sebentar kita ajak ren yuk"temannya membisik-bisik.

"Enggak ah malunya"temanya menutup matanya, dan menarik paksa.

"(Aduh sendiri lagi di kelas, dan juga ini sekolah macam apa sih) "aku menyandarakn diriku di kursi.

"Cekrik-cekrik"bunyi kamera yang mengambil foto, aku hanya dia dan mecoba mendengar arah bunyinya, "(ketemu) "aku melihat kerah pintu yang ada cahaya kamera.

  Aku berlari dengan cepat dan kamera tersebut terhenti, namun aku sudah melihat orang yang memfotoku, dia berbadan agak kecil seperti anak smp, aku mencoba merahinya dan"grep"aku berhasil menangkapnya.

"Dapat siapa kau? "Aku mengangkat dia seperti megang anak kucing.

  Dia ternyata anak sekolah disini juga, dengan baju yang sama sepertiku, dia menatapku dengan tatapan yang sama seperti emilia, rambutnya yang panjang berwarna biru langit,"cekrik-cekrik"dia memfotoku lagi.

"Anu kamu siapa? "Aku bingung.

   Dia hanya diam dan, "kau bisa menurunkanku tidak, begini ya caramu memperlakukan wanita"dia menatapku dengan tatapan kosong namun terlihat agak kesal.

"Maaf"aku menurunkan dia.

"Tidak masalah"dia mengecek fotonya.

  Aku bingung dan mengambil kameranya, "huh kembalikan"dia melompat-lompat untuk mengapai kameranya.

"Kau foto apa sih dari tadi?"aku bingung dan melihat isi kameranya.

  Aku agak terkejut, namun aku masih agak tenang karena dia memfotoku saat menuju sekolah dan, saat aku mengepalkan tanganku di pagi hari tadi, aku mengecek lagi dan tidak menemukan foto lagi.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang