bagian 24 :hadiah

721 87 10
                                    

"Jadw apw yanw terjaw disnw! "Aku dengan pipi membengkak.

"Hahaha, wajahmu lucu ren "kepala sekolah menertawakanku.

"(Sial, ini kan ulahmu juga) "aku kesal.

"Maaf-maaf soalnya tadi aku mabuk, untung tadi ada jesika, hahaha"kepala sekolah tertawa.

Wajah kesal jesika, "kalau mabuk lagi akan aku buat kau masuk kedalam kubur,mari"wajah mengerikan wakil kepala sekolah.

"Maaf jesika"kepala sekolah ketakutan.

"(Mereka dekat ya, apakah mereka teman sekolah dulu) "aku berpikir.

"Jadi begitu caramu, memperlakukan teman sekolahmu"wajah sedih kepal sekolah.

Wajah kesal wakil kepala sekolah, "walaupun kau kepala sekolah sekarang, tapi aku tetap menganggap sama saja ya"wakil kepala sekolah menarik pipi kepala sekolah.

"Maaf"pipi kepala sekolah memerah.

"(Mereka memang teman sekolah dulu ya)"aku dengan sedikit keringat di pipi kiriku.
"Oke ke topik pembicaran"pipi kepala sekolah masih memerah,"Soal hadiah yang aku berikan itu! "Senyuman kepala sekolah.

Wajah serius semua anggota dewan untuk mendengarkan.

"Aku benar-benar akan meberikan hadiahnya"senyuman kecil kepala sekolah.

"Apa! "Kami beteriak.

"Benarkah pasti aku yang menang"ran memainkan rambutnya.

"Aku yang menang"wajah kesal restia.

"Kalau semua aku yang menang"selina marah.

"Pasti-pasti, aku yang menang"rin menggelengkan kepalanya.

"Aku yang menang kok"ricka dengan wajah datarnya.

"Kalian semua diam"erina memainkan kaca matanya.

"Kalian ini berisik sekali!"sela marah.

Semua anggota dewan terdiam, "(untung saja ada sela dan erina) "aku menarik nafas legah.

"Akulah yang akan mengambil hadiahnya"sela memelukku.

"(Duganku salah, kau sama saja!) "aku beteriak dalam hati.

"Hahaha, kalian ini lucu sekali tapi! "Wajah serius kepala sekolah, "yang memenangkannya adalah?!"kepala sekolah dengan gaya bepikir.

Kami semua melihat kepala sekolah dengan tatapan serius, "kalian semua pemenangnya"kepal sekolah tersenyum.

"Apa! "Kami semua beteriak.

"Hahaha"kepala sekolah tertawa terbahak-bahak, "pletak"jitakan wakil kepal sekolah.

"Buat malu saja, kamu ini bisa serius sedikit enggak"wajah mengerikan wakil kepala sekolah.

"Baik, nona jesika"kepala sekolah ketakutan.

Wajah serius semua anggota dewan dengan tatapan mahluk malam, "(ada apa dengan mereka) "kepala sekolah bingung.

"Nomor e-mailnya mana"suara mereka serempak kecuali sela yang diam saja sambil memelukku.

Aku menertawai kepala sekolah dengan tatapan mengejek"(rasain)"aku tertawa dalam hati.

"Ini nomor kontaknya"kepala sekolah mengirim e-mail ke semuanya.

"E.... (Aku bahkan tidak memilki handphone) "aku bingung.

Aku merasakan ada yang begetar di saku celanaku, "(apa'an ini) "aku merogo dan melihat di depan mata kepalaku sendiri handphone.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang