keheningan

453 59 13
                                    

"Semua panggil ambulan "suara kepala sekolah yang sedikit terdengar.

    Aku melihat orang membopongku dan sela menangis melihatku, "(kenapa dia menangis, aku hanya ingin istirahat) "mataku tertutup.

"Ren! "Sela terduduk dengan air mata yang menetes.

   Semua anggota dewan menangis, termasuk ricka yang tidak pernah mengeluarkan sifat sebenarnya.

   Di rumah sakit the elit, tempat yang sangat ahil dengan pengamanan medis semua anggota dewan duduk di depan tempat dokter yang merawatku.

   Emilia datang dengan elika, "dimana kakak"emilia dengan tatapan mengerikan mengarah ke anggota dewan.

"Dia masih di dalam emilia"ricka menujuk ruanganku.

"Kakak ren baik-baik saja kan"elika menggoyang tubuh emilia.

"Ya elika mana mungkin, kakak selemah itu tahu"emilia tersenyum melihat elika, elika tersenyum lega.

   Tak sengaja emilia melihat death, dia mendekati death dan"plakkk"emilia menampar pipi death.

"Aku tidak akan memaafkanmu, dan juga kalian jika kakak ren tidak siuman kalian akan tahu apa akibatnya "emilia dengan tatapan haus membunuh.

"Grep"paman menyentuh tangan emilia, "emilia tenanglah"kata paman.

   Dokter keluar dari kamarku, "siapa di sini keluarga ren Yamamoto"kata dokter tersebut.

"Saya pamannya"kata paman.
"Saya adiknya"kata emilia dan elika serempak.

   Paman dan emilia masuk ke ke ruanganku, "elika, elika disini saja ya"emilia tersenyum melihat elika.

"Huh, kenapa padahal elika mau lihat kakak ren"elika mengembungkan pipinya.

"Main dengan kakak ini saja ya"emilia tersenyum dan masuk ke dalam ruanganku.

   Semua anggota dewan mendengar percakapan dokter tersebut.

"Jadi dok bagaimana kondisi,kakak"emilia khawatir.

"Kondisi ren bagaiaman dok"paman menyentuh kerah baju dokter.

"jadi maaf harus mengatakan ini bahwa pasien sekarang mengalami koma"dokter tersebut dengan wajah murung.

"Huh, waahhhhh"emilia menangisi untuk pertama kali nya.

   Paman melepaskan kerah bajunya, dan terduduk sambil mata berkedut namun dia menahan air matanya agat ren tidak menangis.

"(Kenapa kakak, kenapa kakak) "emilia menyetuh wajah ren yang tersenyum.

"Kami juga tidak mengetahui bagaimana bisa dia tersenyum"dokter bingung melihat kondisi ren.

"(Kenapa kau terus tersenyum walaupun dari kondisi ini) "emilia menahan air matanya.

   Tangisan emilia terdengar semua anggota dewan, "itu suara kakak emilia kenapa dia menangis"elika bingung.

"Enggak tahu juga, kakak ayo main elika"ran tersenyum sambil membawak elika.

"Baik"elika dengan wajah khawatir.

   Elika melihat tangisan ran sambil berjalan, "(ren, kumohon sadarlah) "ran menahan air matanya.

"Grep"elika mencengkram kuat tangan ran, "dari tadi pasti kalian merahasiakan sesuatu? "Elika kesal.

"Eh, apa katamu elika? "Ran bingung.

"Ingat dalam kondisi seperti ini kakak ren pasti"elika membuat senyuman diwajah, "kita harus tetap tersenyum, hihihi"elika tertawa kecil.

"Wahhhhh"Ran menangis teringat wajah ren karena ekspresi elika.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang