"Sial Huh.. Huh... Huh.. "Aku dengan nafas terengah-engah memegang dengan kuat tangan kananku sampai bedarah.
Aku sampai di lantai palinh atas dan melihat butler yang sudah bersiap-siap, "ayo kita mulai monster putih"dia menjuthkan 10 jarun suntik.
"Wushhhh"dia begerak sangat cepat dan, "bukkk... Bukkk"kami berdua beradu tinju.
Kami berdua temundur dan dia melihat tangan kanannya, "apa-apaan ini"dia terkejut melihat jari tangan kanannya patah.
"Heh..... Lemah"aku tersenyum lebar.
Dia terkejut melihatku, "monster"dia kesal melihatku dan memperbaiki jari tangnnya.
Aku tersenyum lebar dan, "grab"aku memegang kepalanya dan, "bomshhh"aku menghantam kepalanya ke tanah.
"Hehehe, apa hanya itu ayo-ayo"aku menghantam wajahnya ke tanah terus menerus.
"Bukkk"aku terkena serangan sikut kanannya, "pufff"aku meludah darah.
"Sial, kau ini sungguh manusia atau bukan"dia dengan kepala mengeluarkan banyak darah.
Mendadak di sampingnya muncul wanita yang menggunakan jubah, "huh nyamanya jadi kau..... Yang menghabiskan semua projekt B ku"dia tersenyum melihatku.
"Apakah tadi itu kartu andalan kalian"aku tersenyum mengejek.
"Heh.... Bukan kartu andalanku adalah ini"dia mengeluarkan jarum suntik berwarna merah.
"Serum A kau sungguh ingin menggunakan itu"butler terkejut melihat wanita itu.
"Benar sekali jika kau punya nyali kau gunakan ini juga"wanita itu melempar jarum suntik yang lain kepada butler.
"Aku selalu siap, karena anda adalah penyelamatku"butler tersenyum dan menyutikan ke lehernya.
"Begitu ya, aku tunggu rex"wanita itu tersenyum sambil menyutik ke kakinya.
Mereka berdua menjatuhkan jarum suntiknya dan, "wushhh"mereka berdua menghilang di pandanganku dan, "bukkkk"saat aku berkedip dua pukulan mengenai wajahku.
Aku terpelanting dan menghantam dinding, "heh menarik sekali"aku tersenyum sambil membersihkan darah di hidungku.
Mereka berdua tersenyum dan belari zig-zag, "wushhh"tendangan mengarah ke wajahku.
Aku menghindarinya dan melihat laki-laki itu mengarah tinjuan ke punggungku.
"Wushhh"aku melompat dan,"grab"aku memegang tangan wanita itu.
Dia terkejut saat aku mengarahkan sikutku ke wajahnya.
"Grab"kakiku di pegang laki-laki itu, dan mencoba melemparku namun karena tenaga kami berdua yang berbeda jauh membuat dia tidak bisa menarikku.
"Kau mau dia ambilah"aku mengunci leher wanita itu dengan kakiku.
Aku melemparnya membuat mereka berdua saling bertabrakan.
"Dapat"aku tersenyum lebar dan, "bukkkk"pukulanku terkena perut laki-laki itu.
"Cough"dia termuntah darah karena serangaku barusan.
"Kau mau menjadi tamengnya bodohnya kau, heh"aku tersenyum menghina di atas dia yang berada di bawahku.
"Wushhh"kaki mengarah ke arahku dan, "bukkk"aku terkena tendagan membuatku pusing sementara.
"Sekarang"laki-laki itu langsung mengunci kedua tanganku dengan kakinya.
"Bukkk-bukkk"pukulan bertubi-tubi mengenai wajahku membuatku terduduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Girl (The Symbol)
FantasyRen Yamamoto remaja biasa yang ingin putus sekolah saat sma tapi, itu semua berubah saat dia mendapatkan beasiswa sekolah the elit. Karena dia tidak tahu tentang sekolah itu, dia mendatangi sekolah tersebut dan ternyata ini adalah sekolah untuk per...