si iblis hitam dan putih

319 28 17
                                    

   Di tempat pembuangan air di jalur banyak pipa yang tidak berfungsi.

   Aku berbaring di pangkuan paha yuki, "sudah lebih baik "yuki tersenyum tenang sambil menyilangkan tangannya.

"Terima kasih ya"aku tersenyum sambil mengarahkan tanganku ke pipi yuki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih ya"aku tersenyum sambil mengarahkan tanganku ke pipi yuki.

   Yuki memegang tanganku sambil mengelus dengan pipinya sangat lembut, "ini kali pertama kau menyentuh tanganmu ke wajahku ren"yuki tersenyum dengan pipi merona.

"Begitu ya hehehe"aku tertawa kecil.

   Yuki menundukan kepalanya kearahku membuat mata kami berdua saling bertatapan.

"Maaf apakah aku menganggu kalian"tatapan datar kurogane.

   Yuki terkejut dan langsung berdiri, "aduh! "Kepalaku terhentak lantai.

   Yuki dengan wajah merona agak kesal melihat kurogane, "kepalaku"aku menyentuh kepalaku.

   Kurogane mengingatkan sesuatu dan terbayang tentang seorang wanita dengan yukata putih, "kau mirip seperti nyonya"kurogane tersenyum kecil.

   Yuki dan aku terkejut melihat kurogane yang tersenyum, "huh, nampaknya sudah waktunya.... Kau ambil ini"kurogane melempar sesuatu kepadaku.

   Aku mendapatkan benda yang di berikan kurogane, "apa ini?! "Aku binggung karena melihat batu berlambang klan Yamamoto.

"Itu batu jiwa!"kurogane dengan wajah penuh ketenangan.

"Batu jiwa bukanya benda ini saat di hancurkan maka akan bisa melihat warna jiwa? "Aku binggung sambil melihat batu yang berlambang klan Yamamoto.

"Benar apakah kau sudah siap melawannya "kurogane dengan mata tajam menatapku.

"apa maksudmu? "Yuki binggung melihat kurogane.

"Aku siap"aku menguatkan gepalan tangan kananku sambil memegang batu.

"akan aku katakan satu hal saja jika kau kalah maka habislah dirimu"kurogane dengan tatapan tajam melihatku.

   Yuki terkejut dan langsung melihat batu di tanganku, "wushhh"tangan yuki mengarah kebatu itu.

"Grab"aku memegang tangan yuki, "yuki tenanglah hihihi"aku tertawa kecil melihat yuki.

   Yuki terdiam sambil menunduk kepalanya, "jadi apa jawabanmu "yuki mengepalakan tangan kanannya.

"Aku akan pergi, kumohon jaga yang lain untukku "aku tersenyum lebar.

   Aku melihat kurogane dengan tatapan penuh ketenangan menatapku, "jika sesuatu terjadi padaku, kau bebas melakukan apapun"aku mengelus kepalaku dengan wajah malas.

"Tepssss"pipiku di tampar yuki, "kau harus kembali bodoh"yuki memukul pelan dada kananku.

   Aku terdiam melihat yuki yang nampak gelisah dengan wajah penuh ke khawatiran, "akan aku usahakan "aku tersenyum senang.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang