School Girl (The Symbol)

undangan

"Akhirnya gipsnya lepas"aku melompat di depan dokter dan suster.

"Nak jangan banyak gerak-gerak!"suster tersebut khawatir.

   Dokter melihat isi dokumenku, "(penyembuhannya cepat sekali, tulang yang patah hanya sembuh dalam 3 hari saja bahkan bekas luka lama tidak terlihat lagi,ini seperti mukjizat saja) "dokter melihat ke arahku.

"Dok, apakah aku boleh bekerja"aku tersenyum lebar.
"Belum kau harus istirahat selama seminggu!"dokter kesal melihatku.

"Huhhhh"aku terduduk, "jangan bercanda"kataku.

"(Semangat anak ini menghilang) "kata suster dalam hati.

   Dokter tersenyum ke arahku, "(baru pertama kali aku melihat, pertarungan sekaut dia) "kata dokter dalam hati.

  Tak beberapa lama aku sampai di rumah.

"Oh, kakak selamat dat.... !"emilia terkejut melihatku.

"Whommm, aku enggak boleh kerja"aku dengan wajah tidak semangat.

"(Dia mirip zombie) "emilia dengan tatapan kosong.

"Grep"elika menyentuh kaki emilia, "siapa dia? "Elika binggung.

"Dia kakak ren, elika"emilia menujukku.

"Masak! "Elika terkejut.

   Tak beberapa lama aku tidur di kamarku, "enggak boleh kerja, tchh dasar dokter sudah tahu pendapatku tinggal 100.000 munny itu hanya cukup untuk bulan ini"aku kesal.

Aku melihat ke atas atap kamarku, "Tapi bagaimana kabar yang lain ya, sedang apa mereka?"kataku.

  Aku membalikan badanku di depanku, "selamat datang ren"sela berbaring di kasurku.

"Sela"aku bediri namun, "hug"sela memelukku.

"Selamat datang darling"sela memelukku sangat erat.

"Wulungggg"wajahku terhimpit dada sela,"pfaaa, kenapa kau ada di sini sela?"aku menatap mata sela.

"Aku cuman menjengukmu aja"sela tersenyum senang,"Dan juga mana ciuman selamat datang"kata sela.

"Eh"aku bingung, "apa yang kau katakan! "Aku meronta-ronta.

"Sini ren"sela agak memajukan bibirnya.

"Ahhhhh! "Aku beteriak.

"Kakak ada apa! "Emilia membuka pintu,mendadak wajah yang penuh kekawatiran berubah seketika.

"Emilia tolong aku"aku mencoba lepaskan diri dari pelukan sela.

"Parah"tatapan menjijikan emilia, sambil menutup pintu.

"Ini tidak seperti yang kau pikirkan"aku menangis,"(dan juga tenaga sela kuat juga)"kataku dalam hati.

"Sini ren"sela tersenyum senang.

"Hentikan"kataku, "grep"aku menyentuh sesuatu yang empuk.

"Kya"suara imut sela, "ren apa yang barusan kau sentuh"sela dengan pipi merona.

"Sentuh apa?"aku melotot karena menyentuh bokong sela.

   Pelukan sela mulai melemah, "ren hentikan geli tahu"sela mendesah-desah.

"Maaf"aku gemetaran, "grep"aku tidak sengaja menyentuh bokong sela lagi.

"Hentikan"pelukan sela makin melemah, dan sela tertidur di kasurku.

"Bagus akhirnya lepas"kataku.

   Sela dengan pipi merona, "ren lakukan dengan pelan ya"sela pasrah.