7 tahun lalu di sekolah dasar.
"Woi taring kau kelupaan buang sampah"aku meneriaki mare yang sedang duduk memainkan tumpukan kartu.
"Sebentar lagi ubanan "mare tersenyum senang dan satu kartu di taruh untuk berhasil membuat menaranya.
Alex berjalan di samping mare dan tak sengaja tasnya mengenai menara mare.
"Tek-tek"semua kartu terjatuh alex tidak memperdulikannya dan terus berjalan ke kursinya.
"Woi sialan beraninya kau! "Mare beteriak sambil memukul meja alex.
"Kau mengatakan apa barusan"alex melepaskan earphone.
"Sialan ini bocah "mare membunyikan jarinya dengan gigi begetar.
"Woi taring buang sampah dengar enggak, enggak usah di bahas si kutu buku mata datar itu "aku meneriaki mare.
"Siapa yang kau bilang taring"mare kesal.
"Siapa yang kau bilang kutu buku "alex memukul mejanya.
Mereka berdua makin kesal dan mendekatiku, "kenapa ngajak gelut, ayo"aku bersiaga.
"Siapa takut ubanan"mare mengangkat kedua tangannya seperti beruang.
"Sialan kalian"alex melompat-lompat.
"Hahaha, rasakan ini"aku memukul mereka berdua.
Mereka berdua menghindari dan langsung menendang wajahku, "lambat "aku tersenyum lebar dan manarik telinga alex.
"Woi sialan kau ubanan "wajah mare terkena pukulan alex karena aku mengendalikan tangan kanannya, "sakit kutu buku! "Mare membunyikan jarinya.
"Bukkk"wajah alex terkena pukulan mare, dan terpelanting ke meja.
"Wuhhh nice shot"aku tersenyum melihat mare.
Alex berdiri sambil meludah darah, "sakit tahu"sikut alex mengenai wajah mare.
"Hahaha "aku menertawakan mereka berdua yang bertarung.
Mare dan alex tersenyum, "tangkap ini ubanan"mare memegangi tangan kanan alex dan melemparnya.
"Rasakan ini"wajah kesal alex.
"Bughhh"aku terbaring dengan hidung mimisan.
"Sakit bodoh "aku beteriak dan begerak ke arah mereka berdua.
Kami berdua bertarung sampai membuat semua teman sekelas ketakutan,dan akhirnya kelas berantakan dan kotor.
Di sore hari,kami mengepel lantai dan membershikan kaca.
"Sial kena hukuman"wajah kesal alex.
"Ini ulahmu ubanan"mare kesal melihatku yang meyapu.
"Hahaha,tapi menyenangkan bukan! "Aku tersenyum lebar.
Mare dan alex saling memandang, "sedikit "mereka berdua dengan wajah bodoh.
"Hahah, sudah aku bilang kan"aku melanjutkan menyapuku.
"Srett"pintu kelas terbuka dan kami melihat 10 orang berbadan besar.
"Aku mendengar ada anak yang di juluki iblis putih apakah benar ini kelasnya"orang berambut kuning dengan wajah kesal.
"Eh, kau salah tempat aku hanya anak sd biasa"aku dengan tatapan datar melihatnya.
"Itu dia ayo teman-teman "dia menunjukku dengan wajah kesal, "ini untuk adikku sialan"dia mengarahkan pukulan ke arahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Girl (The Symbol)
FantasyRen Yamamoto remaja biasa yang ingin putus sekolah saat sma tapi, itu semua berubah saat dia mendapatkan beasiswa sekolah the elit. Karena dia tidak tahu tentang sekolah itu, dia mendatangi sekolah tersebut dan ternyata ini adalah sekolah untuk per...