bagian 25:kunjungan

668 79 9
                                    

  Aku dan sela tepat di depan rumah makan selina,aku melihat wajah sela yang gemetar.

"Anu mau masuk"aku dengan wajah datar.

"E... Iya"sela terkejut.

  Aku mmembuka pintu dan melihat selina yang sedang membersikan meja, "ren! "Selina terkejut dengan pipi memerah.

"Yo selina"aku tersenyum lebar.

"Ada apa pagi-pagi mau pesan, makanan ya"selina tersenyum senang.

"Oh, aku cuman mau memperkenalkan seseorang"aku menujuk ke belakang.

"(Memperkenalkan seseorang jangan-jangan pacarnya ren, kalau pacarnya akan aku bunuh dia! )"selina dengan wajah kesal.

  Aku begerak kesamping dan selina melihat sela, selina terdiam dan menundukan kepalanya, "hai selina, sudah lama tidak bertemu! "Sela tersenyum senang.

   Selina hanya diam saja, "(kenapa dia diam begitu, dia tidak menyukaiku lagi ya) "sela menangis dalam hati.

"Sela! "Selina menangis dan melompat ke arah sela, "kemana aja kau selama ini, aku rindu tahu"selina mengusal dada sela.

"Aku juga selina"sela menangis.

   Selina melihatku dengan tatapan agak kesal, "kenapa... Kenapa kau menyembunyikan sela huh"selina mengulung lengang bajunya, "bukkk"pukulan menghantam dasar wajahku.

"Apa salahku"aku terbaring karena pukulan selina.

"Hihihi, selina enggak berubah ya"sela tertawa kecil.

  Wajah selina merona, "aku sudah berubah kok"selina mengelus kepalanya.

"Oh ya selina, kau memang mengenal sela ya?"aku bingung.

"Ya kenallah, dia kan sahabatku mana mungkin aku lupa, tunggu dulu jangan-jangan kau tidak ingat sela ya"selina membunyikan jarinya, "bukk"pukulan menghantam kepalaku, "dasar"selina membersihkan tanganya.

   Aku dengan pipi bonyok, duduk di meja dan kami semua mulai mengingat kenangan masih kecil dulu, walaupun aku tidak ingat.

"Ren kau ini mudah lupanya sih"selina memeluk sela sambil menujukku.

"Maaf, begitulah ingatanku sedikit samar"aku mengelus kepalaku.

"Oh begitu sini aku buat ingat"selina mengempalakan tangan kanannya.

"Woi kalau kau begitu, bukanya aku ingat malahan aku bisa mati tahu! "Aku memarahi selina.

"Hahaha, kalian semua masih tetap lucu ya"sela membersihkan sedikit air, mata di matannya.

"Berisik kau sela, biar aku buat dia lupa ingatan saja"sela marah.

"Tenang-tenang"sela memegang tubuh selina.

   Kamu mulai membahas hal yamg penting yaitu tentang, kalung yang kami pakai dari kecil.

"Apakah, kalian membawanya?! "Sela tersenyum senang.

"Bawak"aku mengeluarkan dari bajuku.

"Aku juga tidak pernah aku lepas sama sekali"selina mengeluarkan dari bajunya.

  Sela tersenyum kecil dan, kami semua mulai menyatuhkan kalung tersebut membentuk segetiga, "kretak"bunyi besi yang terbuka dan ada tulisan nama kami, "ren, selina, sela, best friends"aku membacanya.

"Ternyata kau membuat kalung yang Indah ya sela"selina terharu.

"Iya begitulah, kalian semua adalah sahabatku"sela tersenyum senang.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang