bagain 12: masa lalu (1)

845 86 11
                                    

"E....... "Teriakan bingung semua orang.

"Wahhhh"aku temundur karena ketakutan, "siapa kau ini, kenapa kau menciumku?"aku menujuk dia.

"Hihihi, hai ren"dia tersenyum manis kepadaku.

"Baru pertama kali si Putri pirang mencium laki-laki di atas ring"komentator berteriak gelisah.

   Aku melihat wajah semua orang marah namun aku tidak melihat wajah, "bukkk"tendangan tepat di kepala belakangku.

"Mesum, kenapa kau berbuat hal tidak senonoh dia atas ring ren"erina dengan pipi memerah dan terus menginjak kepalaku.

"Wahhhh, kenapa kau mulai seperti om-om nakal ren, padahal aku ingin di cium juga"ran menginjak kepalaku sambil mengadu jarinya.

  Aku melihat, sekilas selina yang jiwanya keluar dari tubuhnya.

  Ricka menatapku dengan tatapan
kosong dan mengatakan, "fuck, made in amerika"ricka menujukan jari yang tidak aku mengerti.

"Buk-buk"erina dan ran masih menginjak kepalaku.

"Ahhhh, ciuman pertamaku di ambil ren"wanita tersebut malu-malu.

"(Kacau) maafkan aku semua bisa hentikan"aku dengan kepala benjol.

  Erina dan ran menatapku seperti iblis, "bukkk"dia menginjakku sekali lagi.

   Kepalaku masuk ke dalam ring, aku berdiri dan membersihkan kepalaku yang kotor.

  Aku menatap wanita itu yang masih tersenyum manis kepadaku, "anu kau ini siapa? "Aku mengelus kepalaku karena bingung.

"Bukk"erina memukul kepalaku, "dia anggota dewan bodoh! "Erina mencekram kerah bajuku.

"Maaf"aku mulai takut melihat wajah erina yang seperti monster.

"Baik akan aku perkenalan diriku, aku anggota dewan no. 1 tresela mirasula"tresela tersenyum manis kepadaku.

"Oh aku ren Yamamoto, aku panggil kau sela saja ya(maaf,soalnya namanya membingungkan)"aku mengelus kepalaku.

"Grep"sela memeluk lengan kananku, "enggak apa-apa kamua boleh panggil aku apa saja"sela melihatku dengan mata berbinar-binar.

"Wahhhh"wajah syok erina, dan ran.

"Senpai lepasakan ren dong"ran memeluk lengan kiriku.

"Memang kenapa? "Sela bingung.

"E..., bukan apa-apa kok"ran mengembungkan pipinya.

   Mendadak erina di belakangku dan membisikkan sesuatu, "lepaskan mereka atau lenganmu akan putus"suara pelan erina.

"(Sial apa salahku) erina"aku melihat kebelakang.

  Erina diam dengan aura gelap yang menyelimutinya, "(serem abis!)"aku berteriak dalam hati.

   Aku mencoba melepasakan pegangan mereka, namun"grep"ran memelukku lebih kuat lagi.

"Ada apa ren?"ran tersenyum marah.

"Kenapa ren"sela tersenyum senang.

"Hug"aku merasakan ada yang memeluk perutku, aku melihat, kebelakang ternyata, "(erina jangan-jangan dia ingin memetahakan tulang rusukku) erina ada apa?"aku mengeluarkan sedikit keringat.

"Berisik diam saja"suara pelan erina menutup wajahnya yang memerah di punggungku.

"(Keadaan macam apa ini!) "aku beteriak dalam hati.

   Mendadak kesunyian di pertandingan komentator yang bingung, dan wasit yang menujukan wajah anehnya, "kalian bertanding atau tidak(dasar anak zaman sekarang mesra-mesraan di depan orang)"suara wasit agak kesal melihatku.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang