ingatan sela

360 42 3
                                    

   Aku melihat diriku yang masih kecil, dia menatap sela dengan tatapan datarnya.

"Aku ren Yamamoto"aku dari masa lalu tersenyum melihat sela.

"Aku teresela mirasula"sela menundukan kepalanya.

"Te... Te apa namamu sulit juga kalau begitu cengeng saja ya"kata aku kecil.

"Wahhhhhh"sela kecil menangis.

"Memang betul kau ini cengeng"kata aku kecil.

"Jadi begitu ya pertemuanku dengan sela, apa yang membuat sela menyukaiku ya?) "aku dengan tatapan bodoh melihat diriku sendiri.

   Dia menarik tangan sela menuju tempat selina, namun entah kenapa saat aku melihat sela yang muali tersenyum saat bersama kami.

   Sela mulai setiap hari mengunjungi taman bermain seperti biasa, menugguku dan selina kami selalu bermain bersama belajar bersama dan santai bersama.

"Anu kau ini siapa? "Aku kecil menujuk tuan sebastian.
   Aku mencoba memukul diriku dari masa lalu namun sia-sia karena tubuhku tembus pandang, "(kenapa aku orangnya enggak sopan begini) "aku kesal melihat diriku sendiri.

"Ren"selina memukul kepalaku.

   Diriku dari masa lalu dengan kepala benjol menatap tuan sebastian terus, "kau ini robot ya "dia menatap tuan sebastian dengan tatapan serius.

"Pletak"kepalku terpukul selina.

"Kau ini memang bodoh sudah tahu dia ini memang robot"selina menyentuh kaki sebastian.

   Aku berpikir dan, "begitu ya"kataku.

"(Ternyata aku dulu polos juga,dan juga selina ternyata kau bodoh juga)"aku melihat selina kecil menarik celana tuan sebastian.

"Eh,dia pelayanku namanya sebastian "sela tersenyum malu.

"Sebastian"aku dan selina serempak, "robot terbaru ya"aku dan selina serempak.

"(Bukan itu koplak) "aku mencoba menjitak kepala mereka namun tidak bisa karena badanku yang masih tembus pandang.

"Hihihi, dia manusia kok"sela tertawa melihat kami.

"Kami telah menyiapkan tehnya nona sela"sebastian menyiapkan teh dan memberikan padaku dan selina.

"Slurpt"kami meminum teh serempak.

  Aku terdiam selina pun mulai gemetaran karena merasakan teh tuan sebastian, sela dengan wajah bangga senang melihat sebastian.

"Bagaimana rasanya tuan dan nona"sebastian tersenyum senang.

"Rasanya..... "Aku gemetaran membuat sebastian mulai berkeringat karena rasa penasarannya, "entahlah aku juga enggak tahu, rasanya sama seperti teh biasa "aku dengan tatapan bodoh.

"Sama rasanya seperti teh biasa, tapi panas juga ya "selina gemetaran karena lidahnya sedikit melepuh karena panas teh.

"Trashhh"jiwa sebastian yang pecah, sebastian terduduk dan rasa percaya dirinya semangatnya menghilang.

"Sebastian kau baik-baik saja"sela melambaikan tangannya di depan wajah sebastian.

   Sebastian meneteskan air matanya, "aku baik-baik saja Putri "sebastian tersenyum senang.

"Bisa bicara dia! "Aku dan selina terkejut.

"(Ampun dah apakah aku benar sebodoh ini) "aku menepuk kepalaku.

   Aku melihat ingatan sela, semuanya saat aku bermain di taman memancing dan santai di bawah pohon, setiap hari selama 2 bulan.

"Ren"sela tersenyum malu melihatku.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang