bagian 31:pekerjaan

595 73 4
                                    

"Baik pesanan ke ruang no. 1 kirim ren "wajah semangat, koki.

"Siap pak"aku tersenyum senang dan memberikan pesanan ke pelanggan, "silahkan dinikmati"aku dengan nada suara sopan dan gentlemen.

"Terima kasih"senyuman pelanggan, "(manisnya!) "wanita tersebut beteriak dalam hati.

  Aku keluar dari ruang pertama dan menuju dapur seperti biasa mengupas, kentang dan memotong sayur, "hahahah, masih ada semangat ren"koki tersenyum semangat.

"Pastilah, kan masih jam berapa"aku menujukan ototku dan mulai memotong sayur dengan kecepatan tinggi.

   Waktu berlalu, banyak orang yang memasan makanan paket special ramen, dan sukiyaki.

   Aku ren Yamamoto dan inilah pekerjaan saat libur yaitu, bekerja di restoran ruangan yang dapat memesan ramen dan sukiyaki, lewat telpon maupun beteriak juga.

   Aku mendengar suara mik, berbunyi di ruang 2,"hahaha, pesanan baru koki siap"aku tersenyum lebar.

"Halo apakah ada orang hahaha"aku mendegar tertawa yang menurutku familiar.

"Mau pesan apa nona! "Aku mencatat pesanan.

"Nona,maaf bisa paket ekstra hihi untuk 7 orang"suara sopan keluar dari mik.

"(Suaranya berbeda, siapa mereka?) "aku bingung dan mulai mencatat pesanannya.

"Paket ekstra biasa, koki"aku tersenyum senang.

"Siap, hahahaha"koki menaikan bajunya dan memotong rapi ramen dan daging sukiyaki ,"hahaha, menyenagkan sekali"koki semangat.

"Keren"aku dengan mata berbinar-binar.

  Tak beberapa menit, "baik aku serahkan pesanan ini lindungi  dia dengan nyawamu sendiri wahai muridku"wajah keren koki.

"Baik koki"aku dengan wajah semangat.

  Aku pergi ke ruang 2,aku membuka pintu dan, "(astaga apa yang aku lihat ini) "aku melihat semua anggota dewan lagi berpesta sukiyaki.
"Yo ren, kamu mau "wajah senang ran.

   Erina meminum teh dan ricka masih memakan ramennya, "kenapa kalian semua ada disini? "Aku bingung.

"Ya teserah kamilah, ini kan juga tugas sebagai istri"restia berpakaian hanya memakai celemek,dengan baju laki-laki.

"Apa katamu barusan restia, ren itu suamiku tahu"wajah kesal rin.

   Aku melihat restia dan rin saling cecok mulut, aku dengan wajah bodoh sekaligus bingung melihat siapa biang keladinya.

"Stare"aku menatap sela dengan wajah memerah,
"anu, sela apa kau yang memberi tahukan pada mereka?! "Kataku.

"Enggak kok, tanya aja selina"sela berlindung di belakang punggung selina.

"Eh"selina bingung dan, "tidak boleh ya"wajah imut selina.

   Aku menatap selina dengan tatapan bodoh, "(lagi-lagi kenapa wajahnya seperti itu?) "aku bingung.

"(Sial ren tidak berpengaruh, memang hebat dia)baik aku mengaku dia yang, salah"selina menundukan kepalanya dan menujuk sela.

"Eh, baik aku yang salah maaf"sela menundukan kepalanya, "(ren pasti marah) "sela takut.

"Sob-sob"aku mengelus kepala sela, "kalian ini mengejutkan aku saja, aku engak melarang kalian main kesini kok"aku tersenyum lebar.

"Begitu ya"sela dengan pipi memerah.

   Wajah kesal semua anggota dewan melihatku dengan sela, "(keduluan) "kata mereka semua,kecuali ricka.

"Oke baiklah ini pesanannya, aku pergi duluan masih banyak kerjaan"aku tersenyum dan menutup pintu ruangan tersebut.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang