Rune stone

363 47 4
                                    

   Aku mencoba membuka mataku, secara perlahan alu mendengar suara ran dan sela.

"Dia tidur ya"suara sela yang sedikit terdengar di telingaku.

"Tunggu dia sudah bangun"ran terkejut melihatku yang hampir membuka mata.

"Sela, ran, ricka"aku membuka mataku dan melihat semua dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Selamat datang ren"mereka tersenyum senang melihatku.
"Aku pulang hihihi"aku tersenyum lebar.

   Aku langsung berdiri dan melihat erina dengan wajah cemberut, "hem"dia memalingkan wajahnya.

"Eh(kenapa dengannya) "aku bingung melihat erina.

"Pukk"erina memukul pelan dada kananku, "terima kasih ren"erina menundukan kepalanya.

"Sama-sama "aku tersenyum senang melihat erina.

  Erina dengan pipi merona melihatku, "jangan lihat aku bodoh"erina mencolok mataku.

"Ah, mataku "aku beteriak berguling-guling di tanah.

"Wow, nampaknya sakit"ricka menyentuh tubuhku.

"Hihihi, hem"sela terkejut dan melihat sakunya yang mengeluarkan cahaya kuning terang, "wahhh"mata sela yang terpesona melihat rune stone.

   Ran melihat di sakunya juga yang bercahaya hijau, "keren"ran tersenyum lebar.

   Erina melihat saku celananya yang mengeluarkan warna ungu, "jadi ini warnaku ya"erina tersenyum kecil.

"(Batu jiwa sudah menujukan warnanya) "ricka tersenyum kecil.

   Aku mengusap mataku yang masih sakit, "warna itu yang aku masuk, berarti perkataan paman benar hihihi"aku tersenyum lebar.

"Kalian semua simpat dan jaga baik-baik rune stone ya"ricka tersenyum.

"Baik"semua serempak.

"Kalau begitu aku.... "Ricka menyentuh batu besar dan tak sengaja menyentuh ,rune stone di atas batu, "sial"ricka dengan wajah datarnya.

"Ricka"aku menyentuh tangan ricka membuat aku masuk ke dalam ingatan ricka.

   Aku masih melihat arus ingatan ricka, dari saat dia masih kecil dan sampai sekarang.

   Ada satu ingatan yang membuatku penasaran, yaitu saat ricka dengan pakaian kuil melihat sepasang suami, istri, dan Putri kecilnya.

   Ricka yang mungkin masih berusia 8 tahun sendirian sambil menujukan wajah iri, dan tak beberapa lama aku melihat kakek, dan nenek yang sedang mengelus kepala ricka.

   Tak beberapa lama aku masuk ke ingatan ricka yang nampak sangat berbeda, "(ingatannya berwarna biru laut) "aku terkejut.

   Aku tertarik ke ingatan ricka, dan melihat ricka yang sedang bersama seluruh anggota dewan dan aku juga.

   Aku melihat senyuman ricka yang sangat senang, dengan pipi merona dan wajah penuh kegembiraan bersama dengan kami.

"(Jadi ini kenangan Indah ricka ya) "aku meneteskan sedikit air mata kebahagiaan.

  Tak beberapa lama aku tersadar lagi dan melihat ricka dengan tatapan kosong melihatku, namun perasaan ini mengatakan seperti ricka melihat monster.

"(Kenapa ricka gemeteran?)ricka "aku bingung karena baru pertama kali melihatnya ketakutan.

   Di dalam ingatan ren ricka terjebak dalam arus dan berhenti di, pusat pikirkan ren.

"Jadi dimana ingatan ren"ricka bingung karena melihat tempat yang berbentuk kubus, yang berterbangan.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang