bagian 13 :masa lalu(2)

804 81 0
                                    

"Bukk"pukulan anak nakal menghantam wajahku.

"Hahaha, rambut aneh"anak nakal menarik rambutku.

"(Namaku tresela mirasula,aku berasal dari luar negeri, rambutku berwarna kuning karena keturunan) "sela menangis kesakitan, "(seharusnya aku mendengar kata sebastian diluar berbahaya, ternyata benar apa yang di katakan sebastian, maaf sebastian) "sela menahan air matanya.

"Hahah, bagiamana kalau kita guntung rambutnya saja"anak laki-laki salah satunya memberi gunting.

"Kumohon jangan rambutku! "Sela berteriak ketakutan.

"Hehehe"anak-anak tersebut tersenyum mengerikan, "baik aku mulai"Anak tersebut mengarahkan gunting ke rambutku yang panjang.

"Tidak! "Sela beteriak.

"Grep"anak laki-laki berambut putih, melindungi rambutku dengan tanganya sendri,membuat tangannya terkoyak dan bedarah.

"Huh, woi apa yang kau lakukan?! "Anak nakal pemegang gunting meneriaki anak tersebut.

"Kalian ini ada kerjaan enggak, kalau mau potong rambut ya di salon jangan potong sendiri tahu"anak laki-laki tersebut bingung,"slurpt"dia menjilat loliponya.

"Berisik"salah satu temanya mencoba menghajar anak tersebut.

"(Awas!)"aku hanya bertriak dalam hati karena takut.

"Srugggg"anak tersebut menghindar, "sial cepat juga kau ya"alis anak nakal tersebut berkedut.

"Kau yang lambat"anak tersebut dengan wajah bosannya,"bukkkk"anak berambut putih memukul perut anak nakal tersebut membuat dia terduduk.

"Kalau mau menghina orang hina ,aku juga dong rambutku warnanya juga putih, masalah buatmu! "Anak tersebut meneriaki anak pemegang gunting.

   Anak nakal menjatuhkan guntingnya, "lari"anak nakal menarik temannya dan lari.

"Pagi-pagi ngajak ribut mereka"anak berambut putih  meludahkan batangan permen lolipopnya.

"Wahhhhh"aku menangis,aku bingung sekarang ini aku senang atau sedih, "wahhhh"teriakkanku makin tinggi.

"Kau ini kenapa nangis segala! "Anak berambut putih membentakku.

"Wahhhh, terima kasih"aku terus menangis .

"Berisik sekali kau ini"anak berambut putih menutup kupingnya.

  Aku masih menangis, dan tak henti-hentinya.
"Kamu ini kenapa sih sudah dong?"wajah kesal anak tersebut.

"Wahhhh terima kasih banyak"aku mengelap air mataku.

"Sama-sama sudah dong nangisnya,"anak berambut putih kesal, "huh,siapa namamu? "Dia bingung.

"Wehhh, namaku tresela mirasula"sela menahan tangisnya.

"Namamu aneh benar,bagiamana kalau kau aku panggil si cengeng saja"dia menujukku.

"Si cengeng,kenapa?"sela bingung.

"Kan kau nangis terus"dia dengan tatapan datar.

"Hemmmm, wahhhhh"sela menangis lagi.

"Nangis lagi berisik benar kamu ini"dia menyumpal lolipop ke mulutku, " jangan nangis"dia dengan tatapan serius.

"Hemmm"sela mengangguk.

"Aku ren Yamamoto"aku menujuk diriku.

"Ren Yamamoto"sela tercengah.

"Hem"aku tersenyum lebar.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang