"Kenapa kami"selina dan rin berteriak di hutan blue whale.
"Hantu jangan keluar "selina mengeluarkan jimat penangkal hantu.
Rin masih memeluk selina karena ketakutan, dan saat angin dingin makin terasa di punggung membuat mereka makin ketakutan.
"Kenapa kau memelukku terus, nenek-nenek"selina kesal.
"Berisik dasar jambu biji"rin kesal sambil menarik pipi selina, selina pun ikut menarik pipi rin.
Di dalam semak-semak aku dan ran bersembunyi menatap selina,ran dengan tatapan bodoh.
"Tingkat kesulitannya d"ran bosan.
"Ya kayaknya begitu, dari semua yang masuk hanya mereka berdua yang paling ketakutan"aku menunjuk selina, dan rin.
"Kita mulai"aku dan ran saling megadu tinju.
Tak beberapa lama selina dan ran sudah sampai di tempat pentunjuk, namun mereka berdua tidak bisa berjalan karena ada orang menyentuh pundak mereka.
"Habislah kalian berdua "aku dan ran tersenyum mengerikan.
"Kyaaa"mereka berdua beteriak dan belari terpisah.
Aku dan ran dengan tatapan bodoh melihat mereka yang sudah menghilang.
"Ran kau cari selina"aku menunjuk ke arah selina.
"Baik"ran belari sangat kencang.
Aku belari menunju tempat rin yang masih belari ketakutan.
"Obake menjauh dariku"rin menutup kepalanya.
"Woi tunggu! "Aku meneriaki rin.
Rin menatapku dengan tatapan ketakutan, pandangan rin yang berbeda saat dia melihatku.
"Tunggu rin"aku meneriaki dia.
"Pergilah, obake ganggu selina saja"rin belari makin kencang.
Di pinggir sungai blue whale rin berlari di samping tebing yang sedikit terjal dengan ketinggian 4 meter.
"Ah(kalau aku jatuh bisa-bisa aku mati) "rin melihat tanah di bawahnya.
"Hug" tubuhku berguling-guling di tanah sambil memeluk tubuh rin yang ketakutan.
"Ahh"aku melepaskan pelukanku.
Rin terkejut dan melihat tubuhku yang terbaring dan, "ren maafkan aku"rin menangis sambil memeluk tubuhku yang terluka.
"Aduh-aduh, apakah kau baik-baik saja rin"aku tersenyum sambil menahan rasa sakit.
"Huh"rin menutup mulutnya karena melihat kakiku yang patah.
"Oh, patah ya hahaha"aku tertawa melihat kakiku sendiri.
"Apakah yang kau tertawakan bodoh "rin kesal sambil melihat kakiku.
"Yang paling utama apakah kau Baik-baik saja? "Aku tersenyum senang.
"Eh"rin terdiam sambil menunduk kepalanya, "terima kasih ren"suara pelan rin.
"Oh ya bisa tidak kau memalingkan pandanganmu? "Kataku.
"Iya,tunggu jangan-jangan kau... "Rin terdiam karena melihatku memperbaiki tulangku.
"Kretak"aku menahan sakit, "aduh terasa 100% "aku berteriak.
Rin ketakutan sambil menundukkan kepalanya, "(itu pasti sakit) "rin gemetaran.
"(Dengan kondisi seperti ini pasti aku tidak dapat bediri dengan baik) "aku melihat kakiku yang memar.
"Ren, maaf aku bukan mau melakukan hal tidak senonoh tapi bisakah kau menciumku "rin dengan pipi memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Girl (The Symbol)
FantasyRen Yamamoto remaja biasa yang ingin putus sekolah saat sma tapi, itu semua berubah saat dia mendapatkan beasiswa sekolah the elit. Karena dia tidak tahu tentang sekolah itu, dia mendatangi sekolah tersebut dan ternyata ini adalah sekolah untuk per...