pendeta

407 60 17
                                    

   Aku memukul-mukul semua tubuh mereka semua di bagian tangan kanan, dan kaki kananya.

"Iblis lari, minta ampu.... "Aku mematahkan kakinya tanpa membuatnya terpingsan, "sakit, kumohon dewa lindungi aku"orang tersebut gemetaran.

"Tidak ada dewa di sini yang menentukan kau hidup dan mati, hanya aku saja"kataku dengan hawa membunuh.

"Bukkkk"aku memukul orang tersebut dan mematahkan tangan kanan dan, kaki kanannya.

   Tak beberapa lama, aku sampai di tempat orang yang di tahan dan wanita yang hampir setengah telanjang.

  Aku melompat dari atas bangunan, dan "bukkk"aku mematahkannya tulang leher orang tersebut.

"Siapa kau be.... "Dia terdiam melihat tangannya yang patah, "ahhh tanganku"dia melihat tangannya.

"Bukkkk"aku memukul kaki kananya.

"Hentikan kumohon "dia ketakutan melihatku.

"Hentikan, apa kau lihat wanita itu yang menangis apakah kau mau berhenti juga mencabulinya"kataku.

"Hiiii,akan... " tanah yang hancur tepat di depan wajahnya.

"Akan aku buat kalian menderita"kataku sambil mengengam erat pedang kayuku.

"Bukk-bukk"aku memukul mereka semua, dari wanita orang tua dan anak-anak sampai mereka semua tidak sadarkan diri.

  Wanita setengah telanjang menangis sambil melihatku"Hihhhh, hentikan aku mohon aku tidak ingin lagi"kata wanita tersebut.

  Aku memberikanya selimut agar menutup tubuhnya yang telanjang,"(dia trauma) "aku mengigit bibir bawahku.

   Aku melihat semua orang yang ada di dalam kurungan, "kalian semua bebas, cepat pergi ke pelabuhan sebentar nanti aku menyusul"kataku sambil membuka kunci kurungan.

   Aku belari namun terhenti karena, ada seorang budak yang bertanya kepadaku, "siapa anda? "Katanya.

"Si iblis putih"kataku sambil berlari mencari tempat selanjutnya.

   Aku mengelilingi seluruh pulau dan akhirnya aku menemukan tempat dari dalang kekacauan pualu ini.

"Tempat apa ini, aku merasakan aura yang aneh"kataku sambil membersihkan darah di pedang kayuku.

   Saat aku membuka pintu, "howekkk"aku termuntah karena banyaknya cipratan darah di dalam tempat ini dan seluruh penghuni pulau berada disini.

"Dewa memberkati, potong tangannya untuk dewa"kata orang berpakaian pendeta.

   Aku terdiam melihat orang tersebut yang ingin di potong tangannya, aku teringat perasaan alice saat seperti itu.

"(Maafkan aku tidak bisa membantu saat seperti itu alice, tapi) "aku begerak sangat cepat dan, "tashhhh"aku menangkis pedang orang tersebut, "tidak akan aku biarkan kejadian yang sama terulang kembali"aku beteriak dan memukul tangan kanan fan kaki kanan orang tersebut.

"Wahhhh, sakit semua Serang orang tersebut panggil, semua penghuni pulau juga"kata orang berpakaian pendeta.

   Saat mereka semua keluar memanggil bala bantuan ternyata, yang mereka lihat di luar seperti neraka saja tumpukan manusia dengan kondisi yang mengenaskan,dengan kaki kanan, dan tangan kanan patah.

"Siapa yang melakukan ini? "Semua melihat ke arahku dan aku melempar bagunan tersebut agar menutup tempat ini beserta dengaku dan para pemuja sesat.

"Apa yang ka... "Aku menendang wajahnya.

"Kau tidak pantas berbicara kecuali,aku yang menyuruh"kataku.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang