"Heh..... "Senyuman jahat di wajah ren dan masuk ke dalan gedung tersebut.
Mare dan alex dengan wajah penuh rasa penasaran karena satu hal yang pasti, "(siapa dia )"mare dan alex mengepalakan kedua tangannya.
Semua anggota dewan mencoba masuk namaun di hentikan dengan Alex, "alex apa yang kau lakukan "sela kesal sambil melihat alex dengan bajir keringat.
"Kalian semua berjaga disini, kalian cukup lawan ikan teri nya saja "kata alex.
Semua terkejut melihat alex, "apa maksudmu ran adalah teman kami alex"ricka kesal sambil mengepalakan tangan kananya.
"Benar, ran adalah teman kami jangan bercanda! "Selina beteriak.
"Aku bilang pada kalian menjauhlah pada ren! "Alex beteriak dengan menggunakan aura yang penuh dengan tekanan.
"Kami tidak tahu apa yang terjadi padanya ini kali pertama aku melihatnya..... Entah apa rasanya dia membuatku gemetaran "mare tersenyum dengan wajah agak takut.
"Heh, tapi setidaknya kami harus di dekatnya "alice menundukkan kepalanya.
"Kami selalu merepotkan ren, jadi setidaknya aku harus melakukan sesuatu padanya..... Dasar sayang tengik"rin menangis dan belari meninggalkan kami.
"Aku juga pergi"restia ikut belari mengikuti rin.
"Aku juga, aku juga, aku juga, aku juga, aku juga, aku juga, aku juga, aku juga"kata semua anggota dewan meninggalkan mare dan alex.
"Kau sungguh beruntung ren"mare meneteskan air matanya.
"Heh, kita benar-benar pecundang..... Tapi pencundang seperti kita harus bisa membantunya "alex tersenyum lebar.
"Ayo kita pergi juga "mare tersenyum lebar melihat alex.
Saat teman-temanku memasuki gedung, "apa yang terjadi disini"alex melotot melihat tumpukan orang dengan luka parah.Aku berada fi atas tubuh orang-orang itu, "kalian lama sekali, urus mereka aku duluan"aku tersenyum sambil membersihkan darah di pedang kayuku.
Saat aku mencoba pergi, "ren! "Teriakan sela membuat aku berbalik, "bukkk"wajahku terkena pukulan sela.
Aku menghantam dinding dengan pipi memar, "puff"aku meludah darah.
"Siapa kau! "Sela mengepalkan tangannya.
"Hem.... Apa maksudmu aku ren yamamoto"aku tersenyum senang.
"Bukan ren, tidak akan pernah melakukan hal sekejam ini"sela kesal sambil mengigit bibir bawahnya.
"Ini tetaplah diriku, kau jangan selalu berada di dunia mimpimu sela"aku membelakangi sela, "jika tidak ingin betarung pergilah, aku sudah tidak bisa menahannya"suara pelanku.
Sela terkejut dengan perkataanku barusan dan langsung belari ke tangga, "bukkk"aku menghancurkan tangga.
"Kretakkk"bangun tanga hancur karena pedang kayuku.
Semua terkejut dan langsung menunju tangga yang di hancurkan, "sial, bagaimana kita bisa menyusul"mare memukul pintu.
Ricka dengan tatapan datar melihat lift yang masih menyala, "kita bisa naik lift"ricka menunjuk lift.
Semua terdiam melihat lift, "mau darimana pun ren tetap bodoh ya"alex tertawa.
"Memang benar dia bodoh"erina menepuk kepalanya.
Semua masuk ke dalam lift untuk mencari keberadaanku di lantai berapa.
"Bukk"aku mematahkan rahang orang dengan pedang kayuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Girl (The Symbol)
FantasyRen Yamamoto remaja biasa yang ingin putus sekolah saat sma tapi, itu semua berubah saat dia mendapatkan beasiswa sekolah the elit. Karena dia tidak tahu tentang sekolah itu, dia mendatangi sekolah tersebut dan ternyata ini adalah sekolah untuk per...