bagian 10: pertarungan

899 103 3
                                    

Aku menujuk tangan membuat wasit berhenti, "di sini apa ada peraturan?"kataku dengan wajah bingung.

Kesunyian, tidak ada suara yang terdengar aku melihat wajah semua orang yang kelihatan aneh, "anu kalian semua bego ya"aku dengan suara seperti emilia.

"Siapa yang kau panggil bego huh? "Terikan semua orang, "bukanya kau yang bego"semua orang dengan wajah marahnya.

"Berisik sekali kalian ini"aku membersihkan telingaku, "membuat, telingaku sakit tahu"aku, menatap bosan mereka.

"Peraturannya sederhana dilarang membunuh lawanmu saja ren!"teriakan ran dari bawah panggung.

"Tunggu dulu, kenapa dia disini bagaiamana?"Terdengar suara komentator,"salah satu anggota dewan, ada disini dan dia sedang bicara dengan white boy"komentator berteriak semangat.

"Siapa yang kau panggil bocah huh?"aku memarahi komentator.

"Pfttt"ran menahan tawa, "(ren memang bocah) "ran menahan perutnya.

"Kenapa kau tertawa ran"aku kesal melihat ran yang menahan tawanya.

Aku meneriaki ran terus-menerus namun dia hanya menahan tawanya, membuat orang yang menonton ricuh dan saling adu mulut denganku karena aku memarahi ran, "(aku di cuekin )"roger dengan wajah bodoh.

"Woi white boy, lawan aku sekarang! "Roger meneriakiku.

"Siapa yang kau panggil bocah huh"aku memarahi roger.

"Baik pertandingan dimulai"kata wasit mendadak mulai.

"Woi, kenapa mulia wasit bego"aku memerahi wasit.

"Suggg"roger begerak sangat cepat dan menahan tenaganya di tangan kanannya untuk memukulku, "bukkk"bunyi pukulan mengenai sesuatu, "(kena kau) "roger tersenyum sombong.

Karena tempat di penuhi kabut pasir, karena pukulan roger, roger tidak bisa melihat apa yang sebenarnya telah di pukul.

"Pukulan telak mengenai white boy"komentator berteriak semangat.

Mendadak suara penonton mengejek nama white boy, "haha rasakan itu"suara penonton yang membisikkan ren.

Ran menahan tangannya, "(beraninya kalian menghina ren) "ran menahan emosinya, "(dan juga tidak mungkin ren dikalahkan semudah itu)"ran tersenyum.

Mendadak semua orang terkejut karena, pukulan roger tidak mengenai ren, "dimana dia?"roger dengan wajah gelisah.

"Tukkkkk"orang bersandar di punggung roger, "kau tadi memukul siapa? "Aku menatap dia bingung.

Mendadak roger terkejut dan, "kenapa kau ada di situ? "Roger melihat punggungnya yang di sandar dengan tubuhku.

"Aku dari tadi ada disitu kok, kau aja yang lambat"aku dengan wajah bosan.

"(Sial cepat sekali) "roger menahan emosi.

"Baik bagaimana kalau kita mulai?"aku menggunakan kuda-kudaku biasa dalam bertarung.

"Tidak bisa di percaya white boy, ada di belakang roger"kata komentator dengan semangat.

"Sudah aku duga, hihihi"ran menahan tawanya.

Roger menggunakan kuda-kudanya, "boxing ya"aku menatap dia biasa.

"Aku mulai tahan pukulanku white boy! "Roger mengarahkan pukulannya tepat di wajahku namun.

"Grep"aku memegang tangan kanannya roger, "aku sudahi ya"aku begerak sangat cepat membuat tinjuan roger tidak megenaiku, "bukkkk"aku meninju wajah roger.

Roger terbaring karena pukulanku barusan, mendadak kesunyian orang hanya terdiam dengan bingung, "(sudah aku bilang ren, tidak bisa di kalahkan semuda itu) "ran tersenyum.
"1,2,3,out"wasit menghitung,"Pemenangnya white boy"wasit mengangkat tanganku.

School Girl (The Symbol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang