Mia sekali lagi memeriksa ponsel, lantas merapatkan jaket saat angin menerpa. Ditariknya napas panjang sembari menyandarkan punggung ke kursi. Kerlip lampu yang memantul di Sungai Han nampak indah, membuat wanita manis itu segera mengarahkan kamera ponselnya untuk mengabadikan gambar.
Lima menit kemudian, suara langkah kaki membuat atensinya teralihkan. Seorang laki-laki bertudung jaket mendekat, tapi dirinya malah tersenyum menyambut. "Kukira kau tidak akan datang," sapanya. Itu Jungkook, suaminya, si tampan yang sibuk.
Si lelaki memandang sekeliling, dan setelah memastikan tidak ada yang mengetahui keberadaannya, ia melepas masker. "Kenapa tidak langsung bertemu di rumah, sih?" Dia sedikit protes, khawatir ada yang mengenali.
Mia tersenyum. Diacaknya rambut si tampan pemilik senyum mempesona, lalu menggandeng tangan laki-laki itu begitu saja untuk berjalan menelusuri tepian sungai.
Di tengah perjalanan, tangan yang semula digenggam, sekarang balik menggenggam dengan hangat. Pun Jungkook, tak canggung menatap lembut ke wanitanya yang begitu cantik dengan rambut digerai.
"Kau ingat? Kita pernah lari di sini setelah kabur dari Yoongi Hyung." Jungkook tiba-tiba berceletuk, membawa kenangan mereka beberapa tahun lalu.
"Aa... waktu kau memecahkan jendela itu, 'kan? Dia benar-benar mengomel saat aku pulang." Mia tertawa kecil, teringat bagaimana Yoongi mengomel karena kenakalannya dan Jungkook.
"Hyung meminta uang ganti rugi denganku."
"Benarkah? Wah... dasar kakek."
Jungkook ikut tertawa. Seharian ini kepalanya berat karena penghargaan yang bisa dibilang tidak adil, belum lagi seluruh media yang menyorot dan komentar-komentar negatif, membuatnya merasa ingin menghilang sesaat dari dunia. Tetapi, bersama dengan Mia, bebannya bisa sedikit berkurang.
"Jung."
"Hm?"
"Kau mau makan?"
"Makan?" Mata kelinci si tampan mengerjap. Dia tidak melihat ada restoran atau cafe, hanya ada... minimarket. "Mie instan?" tebaknya.
Mia mengangguk. "Ya... kalau kau mau," ucapnya seraya mengangkat bahu.
"Kenapa tidak?"--ia mengeluarkan dompet--"beli es krim, susu dan sosis juga."
"Aa... spesial malam ini, aku yang traktir. Tunggu sebentar di sini. Oke?" Dengan satu kecupan di pipi, Mia meninggalkan Jungkook sendirian. Manis sekali.
Demi membunuh bosan, Jungkook pun duduk di salah satu kursi. Dibukanya ponsel, melihat-lihat galeri dan membaca chat grub. Merasa tidak ada yang penting, ia pun membuka aplikasi game dan mulai memainkannya. Dengan begini, kebosanannya sedikit terobati.
Beberapa menit kemudian, Mia datang dengan dua cup mie instan dan seplastik belanjaan. Jungkook yang menyadari kedatangan istrinya langsung sigap mengambil alih bawaan sang hawa. Membuat Mia langsung tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
"Punyaku yang ini, bukan?" Jungkook mengambil mie instan yang jadi kesukaannya, sedangkan Mia sibuk menata minuman.
"Mm, punyamu." Mia menjawab singkat, lalu mengambil miliknya.
"Mia...."
"Ya?"
"Terima kasih."
Kesibukan mengaduk mie berhenti. Gantinya, Mia menatap bingung ke Jungkook yang menatap lembut ke arahnya.
"Terima kasih selalu membuat perasaanku jadi lebih baik." Seolah mampu membaca pikiran sang hawa, Jungkook bicara. Lantas, kembali mengaduk mie sebelum memasukkannya ke mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
FanfictionWork kedua dari series [Jungkook x Mia]. Enjoy read my fanfiction~ ❤