—Mia POV—
🖤Kuedarkan pandangan, berusaha menemukan sosok yang belakangan ini senantiasa hadir di pikiran. Namun, dia lebih dulu melambaikan tangan sembari tersenyum ramah seperti biasa. Segera kudekati tempatnya yang agak terpisah dari keramaian anak muda yang datang.
"Maaf, kau jadi menunggu lama," sesalku sambil menaruh tas ke kursi yang kosong.
"Tidak apa. Oh ya, aku sudah memesan minuman untukmu. Cappuccino."
Senyumku hadir saat ia menyodorkan segelas minuman yang namanya disebutkan tadi. Ternyata dia masih ingat apa yang kusuka meski kami sudah lama tak berjumpa.
"Kau lebih berisi sekarang," tegurnya setelah bosan terdiam.
"Benarkah?" Aku menjawab riang. "Perlu usaha untukku menambah berat badan," kataku tertawa.
Dia juga tertawa, menunjukkan mata melengkungnya yang kusuka sejak dulu. Sangat manis.
"Euijinnie," panggilku setelah merasai cappucino.
"Hmm?"
"Kau benar tidak apa-apa menemuiku seperti ini?"
Dia bergumam panjang seolah sedang berpikir keras. "Kenapa menanyakan itu?" selidiknya tiba-tiba.
"Aa... siapa tau kau terganggu—"
"Reum-ie."
Tuhan... debaran itu nyata saat dia memanggil nama kesayangan yang ia lekatkan padaku. Membuatku jadi bernostalgia ke masa lalu.
"A, ya? Kenapa?" Kucoba menetralkan perasaan saat menjawab panggilannya.
"Apa tidak masalah jika kita bertemu lebih sering?"
Oh... my... God!
~ ♡ ~
Pada jam delapan kami pulang bersama dengan berjalan kaki menuju halte bus terdekat. Euijin terus diam, tapi kutahu dia beberapa kali melirik-dan jujur, itu membuat jantungku berdebar lebih sering. Ah... sadarlah Mia. Ingat Jungkook dan Miku."Reum-ie."
"Ya?"
Kutolehkan cepat kepala ini ke dia yang memanggil. Sorot mataku bertanya kenapa, dan kuyakin Euijin paham hal itu.
"Sepertinya ada masalah dengan kakimu. Beberapa kali kulihat kau agak kesulitan berjalan," katanya.
"Aa... tadi kucingku bertengkar dan kakiku kena cakarannya."
"Apakah parah?"
"Haha, tidak juga." Aku tertawa canggung. Kenapa Euijin sangat peka? Bahkan Jungkook saja tidak memerhatikan hal ini.
Kami sampai di halte. Di saat aku memilih untuk duduk, Euijin tanpa diduga malah berjongkok dan meraih kakiku yang terluka. Aku ingin melarang, tapi pria kelahiran 1990 itu nampak begitu cermat memeriksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
FanfictionWork kedua dari series [Jungkook x Mia]. Enjoy read my fanfiction~ ❤