[Jungkook x Mia]

I Purple You

Sudah jam satu malam, baru Jungkook pulang dari acara perayaan ulang tahun BTS yang kelima. Pria Jeon itu membuka pintu depan dengan hati-hati, takut dua orang kesayangannya terganggu. Namun saat masuk ke kamar, dugaannya ternyata salah. Mia sedang menaruh Miku ke box bayi—sepertinya baru selesai memberi ASI. Jungkook tersenyum dan segera mendekati wanita yang resmi dijadikannya istri sejak tahun lalu. Mia tersenyum menyambut, terutama ketika Jungkook mendaratkan sebuah kecupan sayang di keningnya.

"Maaf, aku terlambat," kata Jungkook.

"Tidak masalah. Ini ulang tahun kalian," jawab Mia sambil membantu Jungkook membuka jaket.

"Mm. Miku tidak rewel?"

"Miku selalu pintar jika ayahnya sedang tidak ada."

Jungkook tertawa kecil, teringat Miku yang sering menangis jika dirinya sedang di rumah. Entah apa alasannya, tapi tangisan itu selalu berhenti jika sudah berada di gendongan sang ayah. Akhirnya Jungkook mengambil kesimpulan bahwa Miku ingin selalu di pelukannya, di kungkungan yang menghangatkan.

Pelan-pelan Jungkook mendekati box bayi yang bersatu dengan tepian ranjang, dipandangnya wajah ayu sang putri yang terlelap dengan nyaman. Ada kebahagian yang menjentik hati setiap kali dia melakukan ini, dan kebahagiannya bertambah berkali lipat ketika bayi lucu itu membuka mata, seolah ada warna baru yang digoreskan; warna yang begitu indah.

"Jung... sini." Mia menepuk sisi kirinya yang kosong, meminta suaminya untuk jadi pengisi. Jungkook tanpa bertanya segera memenuhi keinginan sang istri. Direbahkannya tubuh, bersisian dengan wanita yang jadi pengisi hatinya sejak pertengahan tahun 2015.

"Oppa."

"Hmm?"

"I miss your arm."

Kekeh ringan meluncur dari bibir Jungkook. Tanpa dikode dua kali, dia sudah menarik wanitanya hingga jarak pemisah terhapuskan. Dadanya jadi bantal bagi Mia, sedangkan lengannya memeluk tubuh hangat tersebut. Debar jantungnya terasa, berdegub dan mencipta melodi yang memberi desir bahagia bagi Mia yang mendengarkan.

"Jung...."

"Ya?"

"Happy 5th anniversary for BTS."

Jungkook tak menjawab, hanya mengecup tangan yang digenggamnya sejak tadi sebagai bentuk apersepsi terhadap ucapan Mia.

"Lima tahun... berarti ini tahun keempatku bersama kalian dan bersamamu," lanjut Mia sambil mendongak menatap suaminya.

"Hmm, lalu?" Jungkook memainkan anak rambut Mia. Dia sebenarnya mengantuk, tapi obrolan bersama Mia terasa sayang jika dilewatkan.

"Terima kasih sudah hadir di hidupku, memberi banyak kenangan dan semangat, serta mengajarkan banyak hal padaku."

Jungkook diam mendengarkan.

"Aku bersyukur bisa menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang jadi saksi kerja kalian hingga sampai sesukses ini. Aku sangat bahagia." Lengkungan tulus yang begitu manis hadir di bibir Mia.

Jungkook termangu sejenak, tapi kemudian menepuk-nepuk pelan bahu Mia yang di rangkulnya.

"Ada banyak kecemasan, ketakutan dan kesedihan. Tapi syukurlah akhirnya kami bisa ada di sini. Aku bahagia bisa jadi salah satu memori terindah untukmu dan banyak orang di luar sana. Aku merasa sangat beruntung dicintai kalian. Aku sangat senang."

Mia tertawa pelan, jahil mencolek hidung Jungkook yang menyebabkan pria Jeon itu melirik padanya.

"Kita sama-sama senang dengan cinta ini," kata Mia.

"Tapi cintamu yang paling membuatku senang."

Mia tertawa, cukup malu dengan perkataan Jungkook yang jujur apa adanya. Pria inilah yang menerima seluruh kekurangannya, merengkuhnya dalam kehangatan yang nyata, tanpa keluhan dan tanpa tapi. Membuat Mia tanpa sadar mematri sebuah janji untuk selalu berusaha jadi yang terbaik untuk Jungkook.

"Mia."

"Hmm?"

"I purple you, Honey."

Sebuah peluk menghangatkan Jungkook ketika Mia memberikan. Pria berstatus sebagai suami itu balas memeluk, merasakan desir manis yang menjalari hati. Sayang saja, kantuk tak bisa diajak berkompromi, perlahan Jungkook mulai mengatupkan manik gelapnya yang memikat banyak wanita.

"I purple you too, Jungkook-ah."

Di sela katupan matanya Jungkook tersenyum mendengar ucapan Mia yang diucapkan dengan berbisik. Selalu, mereka akan mencintai satu sama lain.

—FIN—

❤

How about you? Ini tahun ke berapa kalian sama Bangtan?