Jarum jam menunjuk angka sepuluh. Langit gelap, angin berembus cukup kencang menggoyang dedaunan serta tirai jendela. Ramalan cuaca memang menyebutkan bahwa hujan akan turun, tapi nampaknya hal tersebut tak dihiraukan oleh sebagian besar orang. Mereka masih senang menghabiskan malam di jalan, di tenda yang menjual olkohol dan makanan ringan, atau melakukan kegiatan lainnya. Dan mungkin baru akan panik jika langit sudah menangis.
Berpindah ke keluarga Jeon. Setelah Miku tertidur, kedua orang tua muda itu segera sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Mia ke dapur, menyeduh bubur instan yang tadi dibeli di minimarket dan membawanya ke kamar. Sedangkan Jungkook, langsung duduk di depan komputer yang memuat game seperti yang biasa ia lakukan belakangan ini. Harum bubur yang memenuhi ruang tidak dihiraukan, mata bulatnya sudah terlanjur fokus dengan permainan di layar. Sesekali, ia memberi arahan dan juga mengobrol ke teman mainnya melalui headphone.
Apa Mia kesal? Tentu saja! Dia sudah menyengaja tidak mengerjakan perbaikan proposal skripsinya agar bisa menghabiskan waktu bersama Jungkook, tapi laki-laki itu? Malah sibuk dengan game. Menyebalkan!
"Koo... ayo tidur...." Mia merengek setelah buburnya habis. Dia terlalu bosan sendirian. "Kookoo...," panggilnya lagi, merajuk juga manja.
"Mm? Tidurlah duluan." Si tampan menjawab, tanpa melihat sedikitpun ke Mia. Lantas ia menjawab pertanyaan temannya yang bertanya ada apa.
"Koo...."
"Hmm?"
"Koo...."
Jungkook tidak lagi menjawab, tapi malah mengobrol dengan teman mainnya. Well, Mia sempurna di abaikan.
Namun, si cantik bersurai lurus itu tetap menunggu. Hanya saja, hingga beberapa waktu tak ada respon, ia pun berdecak dan langsung berbaring membelakangi sang suami.
Dicobanya memainkan ponsel, tapi yang muncul malah tentang sang suami dan grubnya. Akhirnya, dia menuju platform video, mencoba menonton beberapa video singkat sebelum membuka platform lainnya yang khusus memuat film. Hanya saja, di tengah-tengah film dia malah berhenti dan membalikkan badannya ke arah Jungkook.
"Dad... apa aku tidak terlihat lagi untukmu?"
Jungkook seketika berhenti menekan keyboard. Alarm tanda bahaya sudah berbunyi nyaring di dalam dirinya. Tetapi, dengan senyum manis dia coba memandang ke Mia yang sudah duduk di tepi tempat tidur.
"Aku selesaikan ini dulu, oke?" tawarnya hati-hati.
Wanita itu berdecak. Ia berdiri, menuju lemari dan mengambil dua hoodie bertelinga kelinci. "Peach atau coklat?" tanyanya memecah konsentrasi sang suami.
Jungkook melirik, baru menjawab, "Kau bagus memakai apa saja."
"Oke."
Jungkook tak begitu memperhatikan saat Mia memakai hoodie oversize. Permainannya hampir mencapai akhir karena musuh tinggal beberapa.
Sedangkan Mia, setelah memakai hoodie yang hanya sepaha, ia mengambil sejumlah uang dan memasukkannya ke saku.
"Aku ke minimarket sebentar."
"Hah? Ke mana?!" Jungkook spontan bertanya, bahkan ia sampai salah menekan keyboard dan menyebabkan tembakannya meleset.
"Minimarket. Bye, Bunny!" Satu kecupan mendarat di pipi Jungkook yang terbengong-bengong.
"Mi! Mia!"
Jungkook bingung, dilema harus menyelesaikan permainan yang tinggal sedikit atau menyusul Mia. Di luar angin berembus semakin kencang, menggoyang tirai mereka yang berwarna putih. Sedangkan jarum jam menunjuk angka sepuluh dan juga sembilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
FanficWork kedua dari series [Jungkook x Mia]. Enjoy read my fanfiction~ ❤