[081118]

2.5K 319 22
                                    

"Jung... apa benar tidak apa-apa?"

Jungkook yang sedang fokus membaca berita tentang batalnya penampilan BTS besok di Jepang menolehkan kepala ke Mia. Wanitanya nampak cemas, dan penyebabnya tentu saja karena hal yang juga tengah ia pikirkan.

"Jungkook...." Mia mendesak, membuat Jungkook menarik napas dan menyimpan ponselnya di meja.

"Sini," ajak pria Jeon itu.

Mia menurut, ikut duduk di samping Jungkook yang menatapnya sembari tersenyum. Hanya saja... ayolah. Dia tidak perlu senyuman. Dia perlu penjelasan dan kepastian untuk semua ini. Informasi penyebab batalnya penampilan grub suaminya membuat pening dan khawatir sekaligus.

"Selain kami, ada juga artis lain yang jadwalnya dibatalkan karena masalah ini." Jungkook coba menenangkan.

"Iya, tapi—"

"Jangan cemas. Bang PD-nim akan mengurusnya dengan baik." Jemari pria itu mengusap surai lurus istrinya dengan lembut, menyalurkan kasih sayangnya lewat tindakan kecil nan menghangatkan.

Mia diam, Jungkook pun sama. Mata si kelinci menatap penuh wajah cantik yang setia menemani hari-harinya dalam tiga tahun terakhir. Jarinya turun, menyentuh pipi yang halus dan mengusapnya. Sedikit, ada senyum yang muncul di bibir Jungkook. Kekhawatiran Mia yang tanpa alasan membuat hatinya menghangat; karena itu menandai bagaimana sayangnya Mia kepadanya.

"Aku tidak mengerti dengan baik keadaan ini. Namun aku takut karena yang ditargetkan oleh mereka adalah orang Korea. Bahkan ada rumor bahwa mereka juga ingin mengacaukan penampilan kalian." Mia menyuarakan kecemasan yang dipendamnya sejak tadi.

Mendengar ucapan istrinya, Jungkook langsung tersenyum dan mengecup kening yang terkasih. Tujuannya tetap sama, menenangkan. "Kau harus berpikir positif bahwa semua akan baik-baik saja. Lagipula agensi akan mengurus jadwal dan keamanan kami dengan baik," katanya lembut.

"Tapi tetap saja—"

"Aku paham kecemasanmu. Tetapi kumohon, jangan membebani pikiranmu dengan hal itu. Doakan saja yang terbaik untukku dan semua staf. Mengerti?" tekan Jungkook namun tetap disertai dengan pengertian.

Mia diam. Dia tidak sepenuhnya menurut dengan keinginan Jungkook, namun untuk menghargai, dia pun akhirnya mengangguk. Jungkook tersenyum, lantas menggenggam tangan yang tetap halus meski tanpa perawatan. Dikecupnya punggung tangan tersebut, kemudian kembali menyatukan netranya ke Mia yang tak bersuara.

"Aku menyayangimu, dan aku tidak ingin kau kesusahan karenaku," ungkapnya tulus.

Mia tetap tak menjawab.

"Sini, kupeluk." Jungkook menyuruh. Dan kali ini Mia menurut, langsung memeluk tubuh tegap sang suami yang selalu siap melindungi. Rasanya hangat dan... harum.

"Percayalah, semua akan baik-baik saja," gumam Jungkook sembari mengusap punggung Mia.

"Maaf karena khawatirku berlebihan." Mia berucap pelan.

"Itu hal yang wajar apabila kau sangat mencintai seseorang."

"Kau pasti terganggu dan menganggapku menyebalkan."

"Tidak, karena aku paham kenapa kau begini."

"Maaf."

"Aku sudah maafkan."

Hening.

Jungkook khidmat mengecup rambut Mia. Ya Tuhan... dia benar-benar mencintai wanita ini. Kekurangan dan kelebihannya membuat perasaan itu terus tumbuh dan berkembang, sedang akarnya bertambah kuat seiring waktu. Sedikit pun dia tidak terganggu dengan kekhawatiran yang—memang—berlebihan seperti tadi, bahkan niat untuk marah pun tidak terbersit meski secuil. Dia sayang Mia, dan itu tidak bisa diganggu-gugat.

"Areum," panggilnya setelah cukup lama berdiam diri.

"Mm?"

"Mau kunyanyikan sesuatu?"

"Boleh."

Sekali lagi Jungkook mengecup rambut Mia, lantas mulai menyanyikan salah satu lagu solonya; Euphoria.


🎶 Euphoria

Take my hands now

You are the cause of my euphoria 🎶


-FIN-


--Sorry... gak tau kenapa rasanya nyesek gitu waktu baca-baca berita tentang BTS :( Tapi selalu berharap yang terbaik buat mereka. Dan maaf kalau ada yang risih karena akunya khawatir berlebihan gini sampe buat FF >//< I'm so sorry >//< --

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang