Jam sepuluh malam, hujan turun tak sederas sore. Rintiknya halus, lembut membasahi bagian-bagian yang tak terlindungi. Orang-orang semakin sedikit berada diluar. Rata-rata memilih untuk di rumah, jika tidak warung atau restoran yang menyediakan secangkir kehangatan susu atau teh, ditemani makanan yang mengenyangkan.
Termasuk Mia, adalah salah satu yang memilih rumah sebagai tempat hangat. Di tangan kanannya tergenggam cangkir susu cokelat yang isinya baru berkurang seperempat. Miku sudah tidur sejak satu jam lalu, pekerjaan mencuci dan menyetrikanya juga sudah selesai, jadi saat ini adalah waktunya bersantai. Meluruskan kaki ke atas meja ruang keluarga, lalu mulai mencari-cari anime yang akan ditonton.
Deru halus mesin mobil yang berhenti di pekarangan rumah memutus konsentrasi wanita 23 tahun. Tak lama berselang, suara pintu depan dibuka menyusul.
"Selamat datang." Dengan senyum, ia menyambut Jungkook, suaminya yang tampak menggigil menggemaskan meski sudah berjaket tebal. "Mau mandi dulu? Atau makan dulu? Atau... mau aku?"
Tak ayal, pria yang berulang tahun dibulan September itu terkekeh kecil. Dia tahu Mia sedang mengikuti tren disalah satu sosial media berbasis video, tapi tetap saja sambutan tadi sangat manis untuknya.
"Tentu kau dulu. Sini peluk."
Mia ikut tertawa kecil saat menyambut tubuh besar suaminya yang masih terbungkus jaket berbahan wol. Seperti biasa, Jungkook selalu manja.
"Bagaimana pekerjaan hari ini, hmm?" Mia mengecup pipi Jungkook, melepas jaket tebal yang mengganggu dan kembali memberi pelukan agar tetap hangat.
"Sama seperti sebelumnya. Kau sendiri, bagaimana?" Gantian, Jungkook yang melepas pelukan. Pipi wanitanya yang sedikit mulai berisi ditangkup gemas sebelum dia memberi kecupan manis di kening sang belahan jiwa. "Terima kasih sudah menyambutku hari ini," katanya seraya mencubit pipi sang istri. Tidak kuat, karena cubitannya cubitan sayang.
"Masih seperti biasa, kok. Oh ya, di kulkas ada kue, makanlah dulu. Aku akan menyiapkan air hangat untukmu mandi."
"Terima kasih."
"Anything for My Bunny."
Tetapi, bukannya mengikuti saran sang kasih, Jungkook malah tertarik dengan ponsel yang tergeletak di meja. Milik Mia, dengan video anime yang terhenti. Setelah menimbang beberapa saat, diputuskannya untuk mengambil benda persegi tersebut dan membuka kotak pesan.
Paling atas ada chat Mia bersama Aera, dan itulah yang dia buka. Tidak banyak topik obrolannya, hanya seputar anime yang sedang mereka berdua sukai. Namun, beberapa kali Jungkook mendapati istrinya memuji ketampanan pria-pria 2D.
Hng... haruskah dia cemburu? Tapi kalau tidak cemburu, tidak enak juga rasanya melihat istri tercinta memuji yang lain.
"Jungkook-ah, air mandinya sudah siap."
Si tampan pemilik marga Jeon menoleh dengan wajah cemberut ke wanita yang baru keluar dari kamar mereka. Sementara yang dipandang hanya mengerutkan alis dan menatap dengan heran."Pilih Jungkook atau Gojo?"
"Hah?"
Mia mendekat, mengambil ponselnya dari tangan Jungkook dan segera mengetahui sumber pertanyaan barusan; Jungkook membaca isi chat-nya yang memuji mata indah salah satu tokoh anime. Oh, ngomong-ngomong, dia tidak masalah chat-nya dibaca sang suami kok.
"Pilih Gojo Sensei." Sengaja membakar cemburu, Mia malah memberi jawaban berbeda dari yang diinginkan Jungkook setelah menaruh ponselnya kembali ke meja. "Sana mandi." Perintahnya seraya mengacak rambut Jungkook yang sedikit basah terkena hujan.

KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
FanfictionWork kedua dari series [Jungkook x Mia]. Enjoy read my fanfiction~ ❤