September 1st, 2018

3.1K 350 14
                                    

Hari menjelang siang saat Mia menyalakan ponselnya yang dibiarkan mati semalaman. Wanita dengan rambut lurus itu diam sejenak memandang layar, baru memeriksa chat yang mulai masuk satu-persatu. Ada dari readers, teman akrab dan yang terpenting dari Jungkook. Senyumnya muncul membaca deretan pesan dari suaminya yang mengomel karena tidak diberi hadiah. Ah… ya, hari ini ulang tahun Jungkook. Pria Jeon itu sudah berusia dua puluh satu tahun. Cukup dewasa, ya? Tapi terlalu muda untuk ukuran pria yang sudah memiliki anak satu. Hehe.

Tak menunggu lama, Mia menekan tombol panggilan.  Tidak peduli Jungkook sedang sibuk atau apalah, yang pasti dia ingin mendengar suara suaminya untuk saat ini—dan itu tidak bisa diganggu gugat.

Tiga kali nada sambung panggilan terdengar, baru Jungkook mengangkat. Suara ramai-ramai terdengar sebagai latar belakang, namun segera berkurang karena tampaknya Jungkook langsung menyisihkan diri agar lebih nyaman saat mengobrol.

“Hei… pagi.” Mia tersenyum saat menyapa, membayangkan wajah suaminya yang bertekuk lucu di Seoul sana karena merajuk.

“Em, pagi, Wife.”

Tawa itu meluncur dengan sendirinya karena panggilan Jungkook yang berbeda dari biasa. Mau tak mau, Jungkook jadi ikut tertawa. Bagaimana pun juga, tawa Mia adalah sumber kebahagiaan tersendiri baginya.

“Sedang apa?” Pembicaraan baru dibuka oleh Mia.

“Mendengarkan suara ratuku yang cantik.”

Oh my God. Haha.”

Jungkook tertawa kecil. “Kau sedang apa?” tanyanya.

“Memikirkanmu.”

“Kenapa memikirkanku?”

“Karena aku sayang kamu.”

Tidak ada tawa yang ditahan. Respon bahagia diberi oleh Jungkook karena jawaban Mia yang terkesan asal tapi jujur. Mia di tempatnya tersenyum lebar, ikut senang karena berhasil membuat perasaan suaminya semakin baik.

“Mia.” Jungkook memanggil, “kau benar tidak memberi hadiah untukku?” lanjutnya terdengar seperti menuntut.

Untuk kali ini Mia diam sejenak. Baru berkata, “Sudah kukatakan, aku ingin merayakannya tanggal tiga saja, saat kita sudah bertemu. Sekarang aku hanya bisa memberi ucapan.”

Hening jadi pengisi waktu untuk sementara. Mia menarik napas, tertunduk. Ada rasa bersalah yang menyelinap di hati karena tidak bisa merayakan hari spesial orang teristimewanya.

"Jung...."

"Manajerku memanggil. Sudah dulu, ya."

"Jeon—"

Panggilan diputus secara sepihak saat Mia belum menyelesaikan ucapan. Berhasil membuat wanita cantik itu membulatkan mata karena kesal yang melanda hati. Heol! Apa-apaan itu? Tidak sopan sama sekali dan bukan seperti bukan Jungkook. Euh... apa berpisah dua bulan sudah mengubah Jungkook?

🐰

Hingga sore, Mia hanya bisa uring-uringan karena kejadian tadi pagi. Benar kata orang, sayang dengan seseorang bisa memengaruhi mood, contohnya seperti Mia. Beruntung saja dia masih pandai bermain peran, berpura baik-baik saja dan terus memasang senyum dan tawa bahagia, padahal dalam hati meradang luar biasa dan berjanji akan mengomeli Jungkook habis-habisan saat menghubungi nanti.

Matahari hampir tenggelam di kaki langit sebelah barat. Seperti biasa, Mia berkumpul dengan kelompoknya, sengaja menghabiskan waktu-waktu terakhir sebelum lusa akhirnya pulang ke rumah masing-masing. Bercanda, tertawa, saling ejek, itulah yang mereka lakukan. Bahagia, tentu saja.

Di saat itu ponsel Mia berdering. Sejenak Mia melirik, baru menggeser layar untuk menjawab panggilan yang ternyata dari Jungkook, suami tersayangnya yang menyebalkan.

"Hmm?" Datar Mia menyapa karena terbawa kesal di hati.

"Sedang di mana?"

"Posko. Di mana lagi?"

Hening melanda karena jawaban ketus yang Mia berikan.

"Kau marah denganku, ya?" Jungkook bertanya, hati-hati.

"Sebentar." Mia menyisihkan diri, pergi ke kamar agar lebih leluasa bicara.

"Jungkook," panggil Mia ketika keributan berkurang banyak, apalagi saat dia menutup pintu kamar agar tak ada yang mengganggu—maklum, teman-temannya selain punya selera humor yang tinggi, juga pengganggu nomor satu.

"Hmm?" Suara Jungkook terdengar pelan, seperti tak bersemangat.

"Kenapa asal mematikan panggilan? Kau sibuk sekali, ya?" Nada sindirian sangat kuat dilontarkan Mia.

"Iya, aku sibuk."

Mia berdecak karena jawaban Jungkook yang terlalu jujur.

"Mia... aku minta maaf. Tapi benar, aku tidak berniat membuatmu marah. Aku benar-benar sibuk, jadi—"

"Aku mengerti kesibukanmu."

"Tapi—"

"Aku hanya kesal kau mematikan panggilan seenaknya."

Jungkook diam.

"Tidak bisakah mematikan sambungannya secara baik-baik?"

Jungkook masih diam.

"Jung...!"

"Aku minta maaf, Areum."

Helaan napas kembali terdengar dari Mia. "Terserahmu saja," ucapnya.

"Mia...."

"Maaf aku tidak bisa memberikan hadiah."

"Aku tidak masalah."

"Hmm."

"Aku merindukanmu."

Tidak ada yang mampu dilakukan Mia kecuali menarik napas dan menyandarkan tubuhnya ke dinding. Ucapan Jungkook membuatnya merasa tak enak hati.

"Lusa aku pulang," ucap Mia saat semakin bosan dengan sunyi yang melanda.

"Lusa juga aku pergi." Jungkook menelan ludah, merutuk pada jadwalnya yang bentrok dengan kepulangan Mia dan menyebabkan wanitanya sempat merajuk.

"Sebentar saja. Kumohon. Aku tidak akan mengganggu jadwal keberangkatanmu." Mia berkata lirih, memohon sangat pada Jungkook yang ditemani hening.

"Mm. Aku akan usahakan memberi banyak waktu untukmu."

Seulas senyum tipis terpatri di wajah Mia. "Oke," tukasnya singkat.

"Mia."

"Hmm?"

"Aku menyayangimu, selalu."

Kali ini Mia tersenyum lebih lebar. "Aku juga," jawabnya sembari tertunduk.

"Baik-baik di sana. Aku menunggumu."

"Iya. Kau juga, baik-baik di sana."

Tidak ada pembicaraan lebih lanjut karena obrolan diakhiri setelah beberapa kata selanjutnya. Jungkook ingin istirahat, dan Mia memaklumi.

Momen kali ini mungkin tidak semanis momen lainnya, tapi bagi mereka berdua tetaplah sama. Manis, mencipta rindu yang membuat semakin ingin segera bertemu dengan pujaan.

Tanggal tiga, tidak lama lagi.

-FIN-

🐰

P.S :

Yah... Mungkin telat—karena dari tadi siang diganggu sampai gak bisa lanjut nulis, tapi happy birthday, Sayangku Jeon Jungkook ❤ All the best for you ❤ Nambah umur ciee ❤
Maaf ya kalau feel-nya kurang. Karena ya itu, nyari ide sama ngepasin feel itu susah, apalagi kalau situasinya lagi di posko dan yang suka ganggu itu ada :" Wa gak konsen, serius :"
Tapi semoga suka yaa ❤
Love you

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang