June 14th, 2022

711 77 10
                                    

Jungkook, dengan mata tertutup meraba permukaan halus lemari kecil di samping tempat tidur. Hingga tangannya bersentuhan dengan benda pintar yang dicari, baru matanya terbuka. Itupun masih setengah tertutup.

"Yeoboseo?" Mengabaikan kemungkinan yang menghubungi adalah Sasaeng, ia langsung menjawab panggilan yang membuat ponsel berdering.

"Daddy... Mommy menangis...."

Hazel bulat yang semula tertutup seketika membuka. Jungkook bergegas bangun dan memastikan bahwa yang menghubungi adalah benar Miku, gadis kecil tersayangnya. "Sayang... kenapa?" cemasnya setelah menempelkan ponsel kembali ke telinga. Suara Miku terdengar khawatir. Dan sungguh, sekarang dia takut terjadi sesuatu pada Mia. Seraya demikian pula, matanya juga melirik jam di dinding yang menunjuk angka delapan. Belum terlalu malam ternyata.

"Mommy menangis...." Miku mengulang kalimatnya. "Miku takut Mommy kenapa-kenapa."

"Oke. Daddy pulang sekarang, ya." Tergesa-gesa Jungkook memutuskan tindakan. Bahkan, dia langsung turun dari tempat tidur dan bersiap mengambil jaket, topi, kunci mobil dan apapun yang sekiranya diperlukan. Baginya, Mia dan Miku adalah prioritas utama. Mutlak, tidak bisa diganggu gugat.

"Miku jaga Mommy, oke? Daddy sebentar lagi pulang. Hyung! Aku pulang duluan!" Setengah berteriak Jungkook memberitahu Namjoon, leader-nya yang sedang menatap ponselnya ruang tengah bersama Jin. Hari ini dia memang datang berkunjung ke rumah RM, dan tak sengaja tertidur sejak sore.

"Hati-hati." Namjoon berpesan, lalu kembali memandang layar ponsel yang menampilkan salah satu sosial media. Di sana, ia membaca semua cuitan dari para penggemar tentang keputusan mereka yang ingin fokus pada kegiatan individu. Ada pro dan kontra tentu saja. Tetapi, ia harap semuanya akan baik-baik saja dan penggemar tetap mendukung mereka bertujuh tanpa membeda-bedakan antara satu dengan yang lain.

Jungkook tidak tahu berapa lama hingga ia tiba di rumah. Yang pasti, ketika baru membuka pintu rumah berwarna putih tersebut, ia langsung berlari menuju kamar. Tempat yang diyakininya ada Mia di sana.

"Mia? Miku?"

Gadis kecil yang duduk di samping sang ibu menoleh, begitu pula Mia yang tengah menenggelamkan wajah di antara lutut. Tak urung, Jungkook pun langsung menghampiri dan menarik sang istri ke dalam pelukan yang erat.

Tangis Mia mengeras, tapi Jungkook tak berkata apapun untuk menghentikan tangis si cantik Jeon. Sedangkan Miku, hanya terdiam tak mengerti menatap orang tuanya.

"Tidak apa-apa, Sayang. Tidak apa-apa. Kami baik-baik saja. Jangan khawatir." Akhirnya Jungkook bicara, sembari ia mengusap-usap punggung sang hawa untuk menenangkan. Ya, dia paham apa penyebab kesayangannya menangis seperti ini; keputusan grub mereka.

"Daddy... Mommy kenapa?" Ragu-ragu si kecil mananyakan hal yang mengganggunya sedari awal.

"Mommy baik-baik saja, Sayang." Berusaha tersenyum Jungkook menjawab pertanyaan sang anak. "Miku mengantuk, tidak?" lanjutnya mengubah topik pembicaraan. Sambil terus memeluk Mia yang sesegukan.

"Mm, Miku ngantuk." Dengan polosnya Miku mengusap matanya yang menyipit akibat kantuk. Ini memang sudah jam tidurnya.

"Daddy antar ke kamar, ya." Jungkook mengusap rambut Miku, lalu melepas pelukannya dari Mia. "Aku temani Miku dulu, ya." Dengan lembut disekanya pipi Mia yang basah, lalu dengan penuh kasih sayang ia mengecup kening sang hawa.

"Ayo, Sayang."

Meninggalkan Mia yang terdiam, Jungkook pun membawa Miku ke kamar. Yah... semoga saja setelah ia kembali nanti, Mia sudah jauh lebih baik.

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang