Jungkook memasang kaosnya secara asal beserta celana. Dipandangnya Mia yang masih bertelungkup di tempat tidur dengan selimut menutup hingga ke pinggang—sedang punggung mulusnya terekspos begitu saja. Senyumnya muncul, disambung dengan tawa kecil yang membuat Mia mengangkat kepala.
"Kenapa tertawa? Senang ya melihatku seperti ini?" gumamnya sinis.
Alih-alih menjawab, Jungkook lebih dulu duduk di tepi tempat tidur dan mengusap rambut istrinya yang begitu halus karena baru dicuci. "Aku senang dengan desahanmu yang manis," bisiknya kemudian.
"Eungh... aku juga suka suaramu." Mia kembali merebahkan kepala. Bagaimana pun juga, tubuhnya penat setelah disentuh Jungkook. Resiko memiliki suami muda yang penuh gairah, dia harus rela 'dibantai' meski baru pulang ke rumah.
"Heum, istirahatlah dulu. Aku akan siapkan makanan. Hyung sebentar lagi datang membawa Miku," beritahu Jungkook sambil mengecup puncak kepala sang istri tercinta, lantas berlalu ke luar kamar.
Mia? Tentu saja dia mengistirahatkan diri dengan cara tidur
~♥~
"Hai!" Mia menyapa riang kepada Miku yang tersenyum lebar ketika melihatnya. Gadis kecil itu merentangkan tangan, minta dipeluk oleh sang ibu—meski sebenarnya dia sedang berada di gendongan Jungkook.
"Aigoo, anak Mama." Senang hati Mia mengambil alih Miku dari Jungkook. Digendongnya si kecil sembari diajak bercakap-cakap. Miku menimpali, meski dengan bahasa yang hanya dia mengerti.
"Maafkan Eomma karena selalu meninggalkanmu," ucapnya bersungguh-sungguh saat memandang wajah Miku yang merupakan perpaduan wajah Jungkook dan wajahnya. Cantik, manis dan menggemaskan sekaligus, membuatnya terus bersyukur karena diberi keturunan seindah ini.
"Sayang."
Jungkook ikut bergabung bersama istri dan anaknya. Ditumpukannya dagu ke bahu Mia, sedang tangannya jahil menyentuh pipi Miku dari dua sisi. "Daddy merindukan kebersamaan ini," jelasnya dengan jujur.
"Eomma juga," sahut Mia. Miku mengerjab, bergantian memandang ayah dan ibunya yang menggemaskan. Tak lama kemudian, bayi berusia sembilan bulan itu tertawa dan bertepuk tangan, membuat orang tuanya ikut tertawa.
Namun, Mia harus bergerak saat Miku mencondongkan tubuhnya ke arah akuarium mini yang Jungkook beli beberapa waktu lalu. Si kecil tampak senang melihat ikan yang berkejaran dan sesekali menyembulkan kepala ke permukaan seolah sedang menyapa sang pemilik. Alhasil, Miku semakin riang dan berniat hendak mencelupkan tangan ke air, tapi lebih dulu dilarang sang ibu dengan cara segera berpindah ke tempat lain.
Hingga jamnya tidur, bocah cantik itu pun menguap. Buru-buru Jungkook mengambil alih dan membawa Miku ke kamar. Mia ikut, termasuk saat suaminya menidurkan Miku ke box bayi dan menyanyikan sebuah lagu pengantar tidur hingga sang anak terlelap.
"Sudah tidur?" tanya Mia dengan berbisik, takut kenyamanan tidur anaknya terganggu jika ia bersuara keras.
Jungkook mengangguk, lantas menggandeng Mia ke luar kamar. Waktu bagi mereka untuk saling mencurahkan isi hati satu sama lain.
"Bagaimana di sekolah?" Jungkook membuka pembicaraan dengan pertanyaan yang terlupa diajukan saat mereka baru bertemu tadi saat mereka sudah duduk di sofa.
Mia bergumam, menambah rasa penasaran di hati si tampan.
"Sejauh ini baik-baik saja. Anak-anak itu juga sudah mulai akrab denganku," tutur Mia jujur.
"Kau bilang mengajar di kelas satu, bukan?"
"Mm. Kelas satu, dua, enam, dan sesekali masuk di kelas lima. Kenapa?"
"Bagaimana rasanya mengurus anak-anak itu?" Sambil bertanya Jungkook menarik Mia agar rebah ke dadanya.
"Awalnya sulit, tapi sekarang aku mulai menyukai mereka. Ada saja tingkah uniknya yang menggemaskan dan membuat rasa kesalku ke mereka menghilang."
"Hmm, lalu?"
"Memang ada beberapa yang bandel dan sulit diatur, tapi kuanggap itu karena aku tidak bisa menemukan cara yang tepat untuk mendekati. Pelajaran tersendiri untukku."
"Anak pintar." Jungkook mengecup pipi Mia.
"Hehe."
Jungkook mengerucutkan hidung. Mia tersenyum lebar, membuatnya dipeluk semakin erat oleh sang suami.
"Doakan praktik mengajarku yang ketiga kalinya ini lancar." Mia meminta di sela pelukan.
"Mm, kapan praktiknya?"
"Senin."
"Bahan-bahannya sudah disiapkan?"
"Sudah. Tapi aku belum mempelajari materinya."
"Kenapa?" Jungkook melirik ke Mia.
"Karena ada yang mem-VC-ku dua malam berturut-turut. Katanya karena sudah terlalu rindu." Si cantik mendongak, lantas mengerling.
"Ya... mau bagaimana lagi? Aku benar-benar merindukanmu." Jungkook menjawab dengan raut tak bersalah.
"Sekarang? Masih rindu?"
"Masih."
Gelak tawa mengisi ruangan berdominan warna putih tersebut saat Jungkook lebih menguatkan pelukannya. Mia yang lebih kecil tentu tenggelam di tubuh tegap nan hangat tersebut. Namun tak dipungkiri, itulah kebahagiaan bagi mereka.
"Areum."
"Hmm?"
"Love you."
—FIN—
~♥~
Yup! Hari Senin ini aku praktik lagi di kelas enam :') Doakan lancar 💜
Oh ya, ini Abby, kelas 1B 😂 Anaknya aktif, manja, gemesin 😂
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.